Sebelumnya, Mulyono juga mendapat dukungan dari para driver ojol di Kota Solo.
Saat itu, Mulyono mendapat sumbangan sebsar Rp 2.330.000,00 dari hasil patungan sesama driver ojol.
"Sudah terkumpul Rp 2.330.000,00 dari teman-teman ojol Solo," kata Anton, seperti dilansir dari Tribun Solo.
Tak hanya itu, Mulyono diantar secara estafet oleh para driver ojol di wilayah Solo dan sekitarnya hingga sampai ke rumahnya di Desa Srowot, Banyumas.
Sebelum bekerja menjadi driver ojol, Mulyono bekerja sebagai ojek pangkalan di Banyumas.
Pria kelahiran Maret 1961 tersebut mengaku biasanya mangkal di Terminal Purwokerto.
"Sejak sekitar 2004-2005 menjadi ojek pangkalan, lebih dari 10 tahun," kata dia saat dihubungi Kompas.com.
Sedangkan istrinya adalah seorang ibu rumah tangga.
Sementara itu, sosok Mulyono juga dikenal seorang pemaaf. Dirinya pun tidak mendendam kepada penumpang yang telah menipunya.
"Saya dikabari teman di sana katanya sudah tertangkap, dikirimi fotonya betul atau tidak orangnya. Saya pesan, jangan diapa-apakan, jangan dihakimi, dibilangin saja," kata dia.
Mulyono justru menaruh kasihan pada penumpang tersebut.
"Saya justru kasihan, apalagi kalau dia sudah punya keluarga dan anak dan masuk penjara," kata Mulyono.
Ia pun telah merasa cukup setelah dapat kembali bertemu dengan keluarganya di rumah.
(Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.