Warga juga berdesakan di halaman rumah Hamid menyambut kedatangan perwakilan NTT itu.
Mereka berkumpul dan mengabaikan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak.
Kabid Humas Polda NTT Johannes Bangun mengatakan, pihaknya telah memanggil jajaran terkait untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut.
"Hari ini Pak Kapolda telah mengundang Wakil Bupati Alor dan memanggil Kapolres Alor untuk klarifikasi tentang kedatangan Hamid ke Alor yang mendatangkan banyak massa," kata Johannes, melalui sambungan telepon, Senin.
Johannes mengatakan, kerumunan warga itu sangat bertentangan dengan maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis.
Baca juga: Buntut Ribuan Warga Alor Sambut Hamid Haan, Kapolda NTT Panggil Kapolres
Ia berharap masyarakat bisa mematuhi maklumat yang telah dikeluarkan Kapolri. Karena, masyarakat bisa diancam pidana jika tidak menjalankan imbauan itu.
"Pesan Pak Kapolda NTT, diharapkan maklumat Bapak Kapolri itu berlaku bukan hanya bagi polisi saja, tetapi untuk semua pihak termasuk masyarakat" ujar dia.
Pemerintah Provinsi NTT pun menyesalkan kerumunan warga dalam jumlah besar itu. Warga antusias melihat Hamid dari dekat.
Apalagi, Hamid beberapa pekan terakhir sering muncul di layar televisi sebagi perwakilan NTT di kontes dangdut yang diadakan salah satu televisi swasta itu.
Bahkan, ada warga yang terlihat memanjat pohon.
Padahal, pemerintah pusat dan Provinsi NTT, telah mengimbau warga untuk menjaga jarak fisik dan menghindari kerumuman untuk memutus rantai penyebaran virus corona baru.
Pemprov NTT berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Fitri Rachmawati dan Sigiranus Marutho Bere| Editor: David Oliver Purba dan Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.