Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sulit Memang Menghadapi Reaksi Masyarakat terhadap Idolanya"

Kompas.com - 07/04/2020, 06:04 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah pusat dan daerah telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tak keluar rumah dan menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Sebagian masyarakat mematuhi imbauan itu. Namun, masih ada masyarakat yang mengabaikan anjuran tersebut.

Seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Barat. Ribuan warga tumpah ruah ke jalan menyambut kedatangan Eva Yolanda, kontestan Liga Dangdut Indonesia (Lida) 2020, pada Minggu (5/4/2020).

Baca juga: 3 OTG Dinyatakan Positif Corona di Malang, Jalani Isolasi Mandiri

Dalam video yang beredar di grup aplikasi pesan instan WhatsApp, warga Desa Lando, Kecamatan Terara, Lombok Timur, NTB, itu telah menunggu kedatangan Eva di jalanan.

Mereka memberhentikan mobil Eva, menyalami dan mencium pipi perwakilan NTB di kontes dangdut yang didakan salah satu televisi swasta itu.

Eva juga sempat menyapa warga di sebuah tempat. Dari video itu terlihat, warga berdesakan dan mengabaikan imbauan physical distancing dari pemerintah.

Kapolres Lombok Timur AKBP Tunggul Sinatrio membenarkan bahwa kedatangan Eva disambut para penggemar.

Namun, video yang beredar di media sosial dan aplikasi pesan instan itu tak lengkap.

Tunggul mengatakan, polisi telah mengawal kedatangan Eva agar tidak dikerumuni massa.

Petugas berusaha keras melakukan upaya persuasif agar masyarakat membubarkan diri.

 

Namun, masyarakat mengabaikan imbauan tersebut.

"Namanya juga penggemarnya, apalagi teman kecilnya di kampung, jadi semua ingin bertemu Eva. Aparat kami sudah berusaha," kata Tunggul saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

Tunggul mengatakan, masyarakat akhirnya membubarkan diri setelah tim relawan kemenangan Eva memberikan pengertian.

"Sulit memang menghadapi reaksi masyarakat terhadap idolanya," ujar Tunggul.

Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lombok Timur itu juga tak masalah disebut kecolongan.

Baca juga: Warga Tumpah Ruah Sambut Eva Yolanda LIDA di Zona Merah Covid-19, Polisi: Kami Sudah Berusaha

Namun, petugas telah berusaha agar masyarakat membubarkan diri.

"Mohon maaf kalau dianggap kecolongan, tapi petugas kami sudah berusaha, kami tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar selalu mengindahkan aturan Menteri Kesehatan dan imbauan Kapolri untuk menghindari keramaian dan jaga jarak serta menjaga kesehatan," kata Tunggul.

Lombok Timur merupakan zona merah Covid-19 di NTB. Terdapat dua pasien positif Covid-19 di Lombok Timur.

Ribuan warga Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdesakan menjemput Hamid Haan, satu-satunya kontestan perwakilan Provinsi NTT) di ajang Liga Dangdut (LIDA) 2020 saat pulang Kampung, Sabtu (4/4/2020)Dokumen Barka Ribuan warga Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdesakan menjemput Hamid Haan, satu-satunya kontestan perwakilan Provinsi NTT) di ajang Liga Dangdut (LIDA) 2020 saat pulang Kampung, Sabtu (4/4/2020)

Terjadi juga di Nusa Tenggara Timur

Kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Masyarakat Kabupaten Alor berkumpul di Bandara Mali menyambut kedatangan perwakilan NTT di ajang Lida 2020, Hamid Haan.

 

Warga juga berdesakan di halaman rumah Hamid menyambut kedatangan perwakilan NTT itu.

Mereka berkumpul dan mengabaikan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak.

Kabid Humas Polda NTT Johannes Bangun mengatakan, pihaknya telah memanggil jajaran terkait untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut.

"Hari ini Pak Kapolda telah mengundang Wakil Bupati Alor dan memanggil Kapolres Alor untuk klarifikasi tentang kedatangan Hamid ke Alor yang mendatangkan banyak massa," kata Johannes, melalui sambungan telepon, Senin.

Johannes mengatakan, kerumunan warga itu sangat bertentangan dengan maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis.

Baca juga: Buntut Ribuan Warga Alor Sambut Hamid Haan, Kapolda NTT Panggil Kapolres

Ia berharap masyarakat bisa mematuhi maklumat yang telah dikeluarkan Kapolri. Karena, masyarakat bisa diancam pidana jika tidak menjalankan imbauan itu.

"Pesan Pak Kapolda NTT, diharapkan maklumat Bapak Kapolri itu berlaku bukan hanya bagi polisi saja, tetapi untuk semua pihak termasuk masyarakat" ujar dia.

Pemerintah Provinsi NTT pun menyesalkan kerumunan warga dalam jumlah besar itu. Warga antusias melihat Hamid dari dekat.

Apalagi, Hamid beberapa pekan terakhir sering muncul di layar televisi sebagi perwakilan NTT di kontes dangdut yang diadakan salah satu televisi swasta itu.

Bahkan, ada warga yang terlihat memanjat pohon.

Padahal, pemerintah pusat dan Provinsi NTT, telah mengimbau warga untuk menjaga jarak fisik dan menghindari kerumuman untuk memutus rantai penyebaran virus corona baru.

Pemprov NTT berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Fitri Rachmawati dan Sigiranus Marutho Bere| Editor: David Oliver Purba dan Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com