Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kasus Warga Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Berbagai Daerah

Kompas.com - 01/04/2020, 05:20 WIB
Setyo Puji

Editor

Penolakan dilakukan karena warga di sekitar lokasi pemakaman takut tertular virus corona dari jenazah yang dimakamkan tersebut.

Mengetahui kasus penolakan itu, Pejabat Walikota Makassar Iqbal Suhaeb diketahui sempat turun ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Namun upaya yang dilakukan tidak berhasil menyakinkan warga, sehingga terpaksa pemakaman jenazah tersebut dipindah ke lokasi lain.

Meski demikian, Iqbal tetap mengimbau warga untuk tidak takut terhadap potensi penularan virus dari jenazah yang dimakamkan tersebut.

“Sebelum dikubur juga, petugas medis sudah melakukan protap-protap agar virus tidak berpindah ke orang lainnya. Ya dibungkus plastik dan tidak tembus lagi keluar. Diharapkan, tidak ada kecemasan dan kepanikan di masyarakat bahwa ada jenazah yang dikuburkan. Yang penting jangan ada orang lain yang menyentuh-nyentuh lagi jenazah, selain petugasnya,” jelasnya, Selasa (31/3/2020).

Baca juga: Massa Tolak Pemakaman 2 Jenazah PDP Corona, Pj Wali Kota Makassar Mengaku Terlambat Dapat Info

Kota Bandar Lampung

Lokasi pemakaman pasien positif 02 di Bandar Lampung, terpaksa di pindah di lahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.

Hal itu dilakukan karena warga di sekitar pemakaman TPU Batu Putuk, Teluk Betung Barat, menolak jenazah tersebut untuk dimakamkan.

Ketua Gugus Tugas Covid 19, Reihana membenarkan jenazah pasien positif 02 sempat ditolak oleh warga. Namun, jenazah sudah dimakamkan hari ini.

“Dari kejadian (penolakan warga) kemarin, pemprov mengambil kebijakan untuk memakamkan jenazah di lahan milik Pemrov Lampung,” kata Reihana dalam video conference, Selasa (31/3/2020) petang.

Baca juga: Dua Kali Ditolak Warga, Jenazah Pasien Positif 02 Dimakamkan di Lahan Pemprov Lampung

Kapupaten Sidoarjo

Tangkapan layar proses pemakaman korban corona atau COVID-19 di Sidoarjo (Antarajatim/medsos Nur/IS)Wakil Bupati Sidoarjo Tangkapan layar proses pemakaman korban corona atau COVID-19 di Sidoarjo (Antarajatim/medsos Nur/IS)

Pemakaman terhadap pasien meninggal akibat Covid-19 di Sidoarjo, Jawa Timur, sempat terkendala.

Sebab, para penggali kubur menolak untuk melakukan pemakaman karena takut tertular virus corona.

Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin membenarkan kejadian tersebut.

Akibat kondisi itu, bahkan ia sempat mengunjungi rumah para penggali kubur untuk menyakinkannya.

"Tanah sudah digali, tapi setelah itu ditinggal karena takut. Saya sampai kejar ke rumahnya. Saya yakinkan dan saya beri alat pelindung diri," terangnya saat dikonfirmasi, Kamis (26/3/2020).

Tidak hanya penggali kubur, menurutnya sopir ambulans juga menolak saat diminta mengantar jenazah ke area pemakaman.

"Karena halangan-halangan itulah, jenazah waktu pemakaman jenazah akhirnya molor. Padahal jenazah harusnya dimakamkan tidak lebih dari empat jam setelah dinyatakan meninggal," ujarnya.

Baca juga: Cerita Bupati Sidoarjo Kesulitan Makamkan Pasien Covid-19, Ditolak Penggali Kubur dan Sopir Ambulans

Penulis : Tri Purna Jaya, Hendra Cipto, Achmad Faizal | Editor : Farid Assifa, Khairina, Setyo Puji, David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com