Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rapid Test, 8 Orang Reaktif Virus Corona di Kepri

Kompas.com - 31/03/2020, 16:47 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sudah menggunakan dua metode tes untuk menganalisis virus corona atau Covid-19 pada tubuh warga yang diduga terjangkit virus.

Metode pertama yaitu mengambil sampel swab tenggorokan, lalu diperiksa di laboratorium.

Sementara, metode yang kedua menggunakan rapid test.

Baca juga: Saya Perintahkan, Tinggalkan Pesta Ini Sekarang Juga

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, metode rapid test ini telah digunakan sejak Jumat (27/3/2020).

Rapid test dilakukan di Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun.

“Karena jumlahnya terbatas, jadi tidak semua masyarakat yang bisa dites melalui rapid test,” kata Tjetjep saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).

Baca juga: Cerita Wabup soal Profesor Terjangkit Corona hingga Pemakaman Ditolak Warga

Menurut Tjetjep, rapid test dilakukan terhadap 16 orang yang tanpa gejala (OTG) dan 15 pasien dalam pemantauan (PDP).

Hasil rapid test, dari 16 OTG tersebut, ada 5 orang yang reaktif dan 11 orang yang non-reaktif terhadap Covid-19.

Sementara itu, dari 15 PDP, sebanyak 3 pasien reaktif dan 12 pasien non-reaktif terhadap Covid-19.

“Jadi total reaktif seluruhnya 8 orang dan non-reaktif 23 orang,” kata Tjetjep.

Menurut Tjetjep, orang yang dinyatakan reaktif, meskipun tanpa gejala  dan tampak sehat, tetap harus dikarantina dan ditempatkan di ruang isolasi.

Sebab, diduga ada virus di dalam tubuhnya.

Sedangkan, untuk yang dinyatakan non-reaktif, tetap harus dikarantina selama 14 hari.

“Kemudian dilakukan uji tes kedua pada hari ke 7-10 setelah pengujian rapid tes pertama dilakukan,” kata Tjetjep.

Baca juga: Berjibaku Hadapi Corona, Tim Medis di Aceh Tengah Akan Dapat Insentif

Sementara itu, Tjetjep mengatakan, dari pengalaman beberapa hari ini, sebagian penggunaan rapid test tidak berjalan optimal.

Menurut dia, rapid test tidak dapat memperlihatkan hasil yang akurat jika tes dilakukan pada hari ke 1-8 sejak terperiksa kontak dengan orang yang positif corona.

Tjetjep mengatakan, pada hari ke 8, antibodi baru bekerja melawan virus dan saat itu lah yang paling cocok dilakukan tes kesehatan melalui rapid test tersebut.

“Rapid test akan efektif jika masa inkubasi sudah memasuki hari ke 9 dan seterusnya selama masa inkubasi berakhir,” kata Tjetjep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com