Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumsel Putuskan Tidak "Lockdown", Pemudik Diminta Jangan Pulang Kampung

Kompas.com - 30/03/2020, 13:13 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memutuskan tidak akan melakukan lockdown atau menutup akses pintu masuk wilayah untuk mengantipasi penyebaran virus corona.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menegaskan, keputusan tersebut tidak bisa langsung dibuat begitu saja karena dampak  lockdown sangat  besar.

"Mengenai penutupan, apalagi itu aset milik negara tentu kita harus samakan dengan program nasional. Tidak bisa kita lakukan dengan selera sendiri, tutup sendiri tanpa memikirkan dampaknya," tegas Herman, Senin (30/3/2020).

Baca juga: 3.000 TKI Pulang via Kepri Per Hari, Gubernur Minta Daerah Lain Jangan Lockdown Lokal

"Bantulah kami dengan doa untuk hadapi corona, jangan mudik dulu..."

Namun Herman mengatakan, saat ini mereka sangat memprioritaskan pengecekan baik di ASDP, bandara, dan terminal untuk tetap menjaga standar cegah Covid-19 di tempat-tempat tersebut.

"Begitu juga soal lockdown itu domain pemerintah pusat. Dan kita harus bijak melakukan tindakan karna ini multi dampak," jelasnya.

Selain itu, untuk menghindari penyebaran virus Corona makin meluas, Herman pun meminta kepada warga Sumatera Selatan yang berada di wilayah zona merah untuk tidak dulu mudik. 

Sebab, kondisi tersebut akan sangat membahayakan bagi keluarga mereka sendiri dan orang lain.

"Bantulah kami dengan doa dan jangan mudik  dulu sampai kondisi membaik. Untuk warga Sumsel yang berdomisili di Sumsel jika tidak ada keperluan mendesak tahan dulu jangan lakukan perjalanan keluar kota," imbuhnya.

Baca juga: UPDATE: 2 PDP Meninggal di Sumsel Positif Covid-19, Sempat Kontak dengan 45 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com