PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memutuskan tidak akan melakukan lockdown atau menutup akses pintu masuk wilayah untuk mengantipasi penyebaran virus corona.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menegaskan, keputusan tersebut tidak bisa langsung dibuat begitu saja karena dampak lockdown sangat besar.
"Mengenai penutupan, apalagi itu aset milik negara tentu kita harus samakan dengan program nasional. Tidak bisa kita lakukan dengan selera sendiri, tutup sendiri tanpa memikirkan dampaknya," tegas Herman, Senin (30/3/2020).
Baca juga: 3.000 TKI Pulang via Kepri Per Hari, Gubernur Minta Daerah Lain Jangan Lockdown Lokal
"Bantulah kami dengan doa untuk hadapi corona, jangan mudik dulu..."
Namun Herman mengatakan, saat ini mereka sangat memprioritaskan pengecekan baik di ASDP, bandara, dan terminal untuk tetap menjaga standar cegah Covid-19 di tempat-tempat tersebut.
"Begitu juga soal lockdown itu domain pemerintah pusat. Dan kita harus bijak melakukan tindakan karna ini multi dampak," jelasnya.
Selain itu, untuk menghindari penyebaran virus Corona makin meluas, Herman pun meminta kepada warga Sumatera Selatan yang berada di wilayah zona merah untuk tidak dulu mudik.
Sebab, kondisi tersebut akan sangat membahayakan bagi keluarga mereka sendiri dan orang lain.
"Bantulah kami dengan doa dan jangan mudik dulu sampai kondisi membaik. Untuk warga Sumsel yang berdomisili di Sumsel jika tidak ada keperluan mendesak tahan dulu jangan lakukan perjalanan keluar kota," imbuhnya.
Baca juga: UPDATE: 2 PDP Meninggal di Sumsel Positif Covid-19, Sempat Kontak dengan 45 Orang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.