Kepada Ganjar, dia menceritakan awal mula tertular corona, yakni saat melayani pasien di rumah sakit.
Ketika itu, rumah sakit masih belum mempersiapkan alat pelindung diri.
Seorang pasien datang tanpa mengenakan masker dan belum diketahui sebagai suspect corona.
"Waktu saya tanya, pasien cuma mengeluhkan batuk-batuk. Padahal di surat rujukan tidak disebutkan ada sakit pneumonia atau gejala batuk dan lainnya. Tapi kok dia batuk-batuk terus. Baru setelah diperiksa dia suspect dan langsung diisolasi," ceritanya.
Khawatir tertular, ia segera meminum vitamin dan melakukan anjuran pemerintah untuk rajin cuci tangan hingga mengenakan masker.
Baru belakangan diketahui pasien tersebut dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19 pertama di Magelang.
"Pas sudah dinyatakan positif, lima hari kemudian saya sudah mulai ada gejala demam sampai 39,9 derajat dan mulai batuk-batuk di malam hari, tenggorokan rasanya sakit. Saat itu saya masih berusaha untuk tetap bekerja selama tiga hari. Baru setelah itu saya sudah enggak kuat dan pingsan," katanya.
Sempat dirawat di ruang isolasi, kondisinya terus membaik namun dinyatakan telah positif Covid-19.
Meski demikian, perawat tersebut tetap ingin berjuang untuk sembuh dengan terus berpikiran positif.
"Sekarang saya sudah sehat dan membaik. Sedang karantina mandiri di rumah, orang tua saya di Temanggung," jelasnya.
Baca juga: Cerita Cinta Orangtua, Rawat Anak Balitanya yang Positif Corona hingga Sembuh