Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Unik Warga Perangi Corona, Lockdown di Kampung hingga Penyemprot Disinfektan Otomatis

Kompas.com - 29/03/2020, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Wabah corona telah membuat sejumlah dusun di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pembatasan akses keluar masuk alias lockdown.

Salah satunya di RT 01 dan RT 02 Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Di pintu gapura dusun tersebut juga terpampang poster bertulisan "Ditutup Lockdown". Lalu tampak poster dengan tulisan "Badai Pasti Berlalu".

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Sejumlah Dusun di Sleman "Lockdown"

Hal itu, menurut Wantoro (39) Ketua RT 01 Dusun Randu, penutupan itu atas inisiatif warga dusun untuk mencegah wabah corona.

Dirinya menjelaskan, meski gapura ditutup, masih ada dua jalur lain menuju RT 01 dan RT 02 yang tidak ditutup penuh.

"Dua pintu masuk lagi dijaga di situ ada pos gardu (pos ronda), jadi kalau malam tetap bisa dikontrol. Kalau ada yang ingin masuk kita semprot dengan disinfektan," tegasnya.

Gerbang disinfektan otomatis

penggas gerbang desinfektan Muhammad Rizal (36)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO penggas gerbang desinfektan Muhammad Rizal (36)

Warga di sekitar Jalan Mbelik, Dusun Kalipakis RT 07, Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, memiliki cara unik mencegah wabah corona.

Salah satu warga, Muhammad Rizal (36), menciptakan gerbang penyemprot disinfektan otomatis.

 

Rizal menjelaskan, gerbang kreasinya dipasang peralatan seperti spuyer, selang, pipa, sensor gerak, dan pompa. Biayanya kurang lebih Rp 1.500.000.

Cara kerjanya pun sederhana, saat ada kendaraan atau warga yang melintas di bawah gerbang itu, secara otomatis 8 alat penyemprot akan menyala.  

Untuk itu, di atas pintu gerbang tertulis "Gerbang disinfektan otomatis. Jalan pelan. Jendela mobil wajib dibuka semua".

Baca juga: Cegah Corona, Warga Dusun di Bantul Buat Gapura Disinfektan yang Menyemprot Otomatis

Dirinya pun telah membuat video cara merakit gerbang tersebut agar bisa dilakukan oleh masyarakat lain yang tertarik.

"Sudah banyak yang datang ingin membuat, saya bikin video itu agar semua orang bisa membuat dan tidak perlu ke sini tetapi malah ke sini dan memesan," kata Rizal kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya Selasa.

Modifikasi ember untuk cuci tangan

Seorang warga membawa poster berisi ajakan mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus CoronaDok. Warga Rajumas Seorang warga membawa poster berisi ajakan mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus Corona

Salah satu imbauan yang wajib dilakukan untuk mencegah virus Covis-19 adalah dengan sesering mungkin mencuci tangan.

Untuk itu, warga Dusun Rajumas, Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, bergotong royong membuat ember cuci tangan yang telah dimodifikasi dengan keran air agar memudahkan warga.

Baca juga: Cara Unik Warga Cegah Corona, Gotong Royong Buat Tempat Cuci Tangan

"Setiap orang yang masuk maupun keluar kampung Rajumas wajib untuk mencuci tangan," kata Lalu Siswadi, salah satu warga.

Siswadi menjelaskan, ember-ember itu ditaruh di sejumlah titik strategis di dusun mereka, seperti di gang-gang masuk kampung.

Tak lupa, warga juga telah menyiapkan sabun di dekat ember tersebut.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma, Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Kontributor Mataram, Karnia Septia | Editor: Dheri Agriesta, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com