Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Virus Corona, Sejumlah Dusun di Sleman "Lockdown"

Kompas.com - 27/03/2020, 16:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa dusun di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membatasi akses keluar masuk orang.

Salah satunya di RT 01 dan RT 02 Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Dua jalan masuk ke wilayah tersebut ditutup dan dipasang tulisan "lockdown".

"Penutupan jalan dengan tulisan lockdown ini kita buat kemarin," ujar Wantoro (39) Ketua RT 01, Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman saat ditemui Kompas.com, Jumat (27/03/2020).

Baca juga: Ganjar: Kota Tegal Tidak Lockdown, Hanya Isolasi Terbatas

Wantoro menyampaikan penutupan jalan masuk ke wilayah RT 01 dan RT 02 ini merupakan inisiatif spontan dari warga.

Inisiatif ini lantas disepakati oleh semua warga dan pengurus RT 01 dan RT 02.

Akses jalan ke wilayah RT 01 dan RT 02 Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman ditutup dan ditulisi lock downKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Akses jalan ke wilayah RT 01 dan RT 02 Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman ditutup dan ditulisi lock down

Meski menuliskan kata "lockdown" di dua jalur masuknya, masih ada dua jalur lain ke RT 01 dan RT 02 Dusun Randu yang masih bebas dilalui.

"Dua pintu masuk lagi dijaga di situ ada pos gardu (pos ronda), jadi kalau malam tetap bisa dikontrol. Kalau ada yang ingin masuk kita semprot dengan disinfektan," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Minta Kepala Daerah Berhati-hati Gunakan Istilah Lockdown

Ditutupnya dua akses ke wilayah dua RT tersebut tujuannya untuk membatasi aktivitas orang keluar masuk.

Selain itu, agar warga yang sedang merantau untuk tidak pulang terlebih dahulu.

"Gambar ini (lockdown) disebarkan lewat WA (WhatsApp) grup keluarga masing-masing agar warga kami yang merantau di luar kota untuk menunda dulu kedatangannya sampai kejadian virus corona ini selesai," tegasnya.

 

Akses jalan masuk ke RT 01 dan RT 02 Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman ditutup dan dipasang tulisan lock downKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Akses jalan masuk ke RT 01 dan RT 02 Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman ditutup dan dipasang tulisan lock down
Menurutnya, pesan agar warga yang merantau di luar kota menunda untuk pulang telah tersampaikan.

Pasalnya, ada beberapa warga yang hendak pulang, sudah mengurungkan niatnya.

Pengurus RT juga sudah memberikan edukasi ke warga masyarakat terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19.

"Menyiapkan setidaknya keran air di luar rumah dengan sabun. Pulang dari manapun atau setelah aktivitas warga kita minta untuk cuci tangan," ungkapnya

Setelah melakukan "lockdown", Wantoro berpandangan, warga di RT 01 dan RT 02 semakin peduli dengan kesehatan. Selain itu juga semakin hidup bersih.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tasikmalaya Ancam Lockdown jika Warga Sepelekan Virus Corona

Dari pengamatan Kompas.com ada beberapa desa di Sleman yang juga melakukan hal yang sama.

Beberapa akses masuk ke desa juga ditutup dengan dipasang tulisan lock down.

Seperti di Dusun Baratan, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem. Selain itu juga di Dusun Kadilobo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.

Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan tidak mempermasalahkan adanya dusun yang lockdown secara mandiri.

Sebab masyarakat yang lebih tahu kondisi wilayah mereka.

"Kalau di dusun mereka melakukan lockdown artinya dusun itu membuat kesepakatan supaya warga masyarakat tidak keluar masuk, tetap di rumah," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com