Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dusun Ini Patungan untuk Buat Sendiri Bilik Sterilisasi Seharga Rp 18 Juta

Kompas.com - 27/03/2020, 12:10 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan.

Warga mulai dari konsumsi makanan sehat, rajin cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer, hingga membuat bilik sterilisasi.

Seperti yang dilakukan warga Dusun Tompogunung, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Semprot Disinfektan, Petugas Damkar Hanya Berlapis Jas Hujan Seadanya

Dengan dana swadaya, mereka membangun dua bilik sterilisasi di Lapangan Tompogunung yang merupakan pintu masuk ke daerah tersebut.

Seorang warga, Putut Asrori mengatakan pembangunan bilik tersebut dimulai Rabu (25/3/2020).

Setelah selesai pada Kamis (26/3/2020), langsung digunakan untuk mensterilkan warga yang lewat.

"Pembangunannya menggunakan dana swadaya sekitar Rp 18 juta. Selain untuk membangun bilik, juga membeli kipas angin uap sebagai alat utama untuk menyemprotkan disinfektan ke tubuh," jelasnya, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Pulau-pulau Berpenghuni di Kepulauan Seribu Akan Disemprot Disinfektan

Selain membangun bilik tersebut, warga juga membuat portal. Tujuannya, jika ada yang lewat akan berhenti dan langsung diarahkan ke bilik sterilisasi.

"Kami tidak pandang bulu, mau warga asli, pendatang, atau hanya sekadar lewat, semua harus masuk bilik. Ini demi keamanan dan kesehatan agar terhindar dari corona," paparnya.

Putut mengungkapkan, 'jam kerja' bilik tersebut mulai pukul 06.00 hingga 22.30 WIB.

Saat jam berangkat dan pulang kerja, maka kedua bilik diaktifkan. Sementara saat sepi atau siang hari, hanya satu bilik yang digunakan.

"Kapasitas penampungan sebanyak 25 liter air bersih yang selanjutnya dicampur disinfektan. Ini aman untuk manusia. Dengan kapasitas tersebut, satu penampungan sanggup terus menyemprot hingga tujuh jam," paparnya.

Baca juga: Seberapa Efektif Disinfektan dari Pemutih Pakaian?

Sementara Kepala Desa Kalongan Yarmuji mengungkapkan, salah satu alasan pembangunan bilik tersebut karena banyak warganya yang bekerja di luar daerah.

"Komunitas Anak Rantau ini lalu berkomunikasi untuk mewujudkan bilik sterilisasi ini. Karena di desa tidak ada anggaran, akhirnya warga swadaya," ungkapnya.

Salah seorang sopir yang lewat di Dusun Tompogunung, Saefudin menyatakan sangat berterima kasih dengan adanya bilik sterilisasi.

"Kerjaan saya kan di jalan, rawan juga. Jadi dengan adanya sterilisasi ini bisa merasa aman," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com