Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berstatus PDP Virus Corona, Pejabat Kota Medan Meninggal Setelah Dirawat 2 Hari

Kompas.com - 27/03/2020, 08:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Asisten Pemerintahan Sekertariat Daerah Pemkot Medan meninggal dunia pada Rabu (25/3/2020)

Ia meninggal setelah dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) sejak 23 Maret 2020.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan pasien sempat bersamanya ke Jakarta pada 10 Maret 2020.

Baca juga: Fakta PDP Meninggal Dunia di Medan, Ikut Rapat di Istana Negara, Warga Sempat Tolak Pemakaman

Mereka berdua mengikuti rapat di Istana Negara pada 11 Maret 2020 terkait masalah tanah Sari Rejo dan PTPN II.

Akhyar kemudian pulang. Namun pejabat asisten pemerintahan masih di Jakarta.

Saat pulang, pasien sempat menghadiri apel internal di Pemkot Medan pada Selasa (17/3/2020).

"Tanggal 11 Maret 2020 sama-sama di Istana Negara, rapat masalah tanah Sari Rejo dan PTPN II. Namun, saya sudah pulang, beliau masih di sana," kata Akhyar, Kamis (26/3/2020).

Baca juga: PDP yang Meninggal di Medan Sebelumnya Ikut Rapat di Istana Negara

Namun pada Jumat (20/3/2020), Akhyar mengaku sudah tidak lagi bertemu dengan pejabat asisten pemerintahan.

Pada Selasa (24/3/2020), ia menghubungi yang bersangkutan dan mendapatkan informasi jika pasien telah dirawat di RS Adam Malik dan dinyatakan berstatus PDP.

Setelah itu, semua pimpinan dan staf yang sempat betinteraksi dengan pasien diperiksa kesehatannya.

Tak hanya itu. Seluruh ruangan di Kantor Pemkot Medan disemprot disinfektan.

Baca juga: Satu PDP di Medan Meninggal Dunia, Pemakaman Sempat Ditolak Warga

Akhyar juga bercerita jika ia rutin memeriksakan kesehatannya ke Rumah Sakit Umum dr Pirngadi.

"Orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terjadi peningkatan. Beberapa orang meninggal dunia. Walaupun belum dikatakan corona, namun gejalanya menunjukkan corona," kata Akhyar.

Hingga Kamis (26/3/2020) sore, Akhyar mengatakan belum ada hasil laboratorium yang menjelaskan apakah PDP tersebut positif atau negatif Covid-19.

Baca juga: Update Jumlah ODP di Sumut Mencapai 3.080 Orang, Deli Serdang Tertinggi

 

Pemakaman sempat ditolak warga

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Jenazah Asisten Pemerintahan Sekertariat Daerah Pemkot Medan dimakamkan di Pemakaman Muslim Mandailing di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, pada Rabu malam.

Jenazah tiba sekitar pukul 21.00 WIB menggunakan ambulans.

Budi kepala lingkungan setempat mengatakan warga sekitar sempat menolak pemakaman. Padahal peti jenazah sudah dikeluarkan dari ambulans.

"Menolak-nolak gitu saja lah. Mereka tahu itu katanya corona, makanya warga keberatan dikebumikan di situ," kata Budi ketika dihubungi, Kamis.

Baca juga: Jumlah ODP di Sumut Mencapai 1.976 Orang, Positif Corona Jadi 9 Orang

Ia bercerita para petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) sempat kewalahan dan hampir pingsan.

"Kewalahan juga mereka menguburkan ya semalam tu. Sampai yang pakai baju astronot itu pun ada yang mau pingsan. Tak ada warga yang mendekat, jauh-jauh semua. Disterilkan. Jauh-jauh lah dari lokasi," kata Budi.

Pemakaman baru dilakukan tengah malam.

Saat ini ada 9 pasien positif corona yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik. Satu pasien positif meninggal dunia. Sementara 6 orang PDP masih menjalani isolasi di RSUP Haji Adam Malik.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com