Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Anggota DPRD Sumut Positif Corona, Diduga Terpapar Saat di Jakarta

Kompas.com - 25/03/2020, 12:26 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Gerindra, Aulia Agsa, dinyatakan positif corona atau positif Covid-19 dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik. 

Kabar tersebut datang dari ayahnya, Agustama, yang mantan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara.

Ketika dihubungi via telepon, Agustama menjelaskan, pada tanggal 8 Maret 2020 anaknya itu berangkat dari Medan ke Jakarta. 

Tanggal 10 Maret anaknya berangkat ke Manado dan pulang ke Medan tanggal 14 Maret. Sehari kemudian anaknya demam. 

Sang ayah pun menyuruh anaknya agar memeriksakan diri supaya tidak terjadi apa-apa. Hari Rabu (18/3/2020), sang anak mulai diisolasi. 

Baca juga: PDP di Sumut Bertambah Jadi 50 Orang, 1 Meninggal Dunia

Diduga terpapar di Jakarta

"Nggak apa-apa. Itu protokol. Tanggal 24, hasil lab keluar, positif. Tapi kondisi badannya tak demam lagi, tak batuk, tak sesak nafas. Alhamdulillah gak ada masalah," kata Agustama, Rabu (25/3/2020) pagi. 

Menurutnya, anaknya positif corona itu wajar karena bepergian sejak tanggal 8 Maret.

Dia menduga anaknya terpapar corona di Jakarta.

Dikatakannya, dari hitungannya saat di Jakarta tanggal 8 Maret, saat ini tanggal 25 Maret sudah habis masa inkubasinya. 

"Mohon doanya. Mudah-mudahan lah tidak terjadi apa-apa," katanya.

Baca juga: Apindo Sumut: Industri di Luar Sektor Kesehatan dan Pangan Disarankan Puasa 14 Hari

Alasan identitas diungkap

Agustama mengatakan, dia mengungkap identitas anaknya yang positif Covid-19 karena kedudukannya yang saat ini menjadi pejabat negara, anggota DPRD Sumut.

Keberangkatan anaknya hingga ke Manado juga bersama teman-temannya, agar mudah dilakukan tracing. 

"Kan ada teman-temannya sama-sama ke Manado. Kalau tidak menceritakan bisa bahaya kawan-kawannya, mana tahu kena kawan-kawannya. Kan tidak semua imun," kata Agustama.

Dijelaskannya, hal tersebut adalah pertimbangan manusiawi. Apalagi, lanjutnya, dirinya adalah mantan kepala dinas kesehatan.

"Kalau saya tak pernah kadis. Harus dijalani itu. Protokol. Orang menutup identitasnya silakan, kita jangan," ungkapnya.

Baca juga: Dinkes Sumut Minta Saran Hukum Umumkan Nama dan Alamat ODP Agar Patuh Tetap di Rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com