Dedy mengungkapkan alasannya melakukan penutupan akses yang ia sebut local lockdown itu adalah untuk mencegah penyebran corona masuk ke Kota Tegal.
Dengan ditemukannya pasien positif corona di wilayahnya, maka Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.
"Keputusan ini dilematis, namun warga harus bisa memahami, karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Dedy.
Baca juga: Warga Sumsel yang Positif Covid-19 Punya Riwayat Perjalanan dari Jakarta
Diakui Dedy, kebijakan yang diambilnya akan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti pedagang yang terdampak penutupan jalan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dedy mengatakan, Pemkot Tegal melalui Dinas Sosial akan memberikan bantuan sosial khususnya bagi masyarakat kecil atau miskin.
"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk inisiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," kata Dedy.
Baca juga: Sidak ke Mal, Wali Kota Tegal Tegur Pelajar yang Masih Berkeliaran
Ditambahkan Dedy, tak hanya menutup akses masuk ke dalam kota, pihaknya juga menutup akses ke sejumlah titik keramaian seperti alun-alun, dan tempat keramaiannya lainnya.
"Pemblokiran jalan, dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul," kata Dedy.
Dedy mengajak seluruh lapisan masyarakat bisa memahami dan bersama-sama pemerintah untuk bisa menyukseskan kebijakan yang diterapkan sebagai upaya pencegahan penyebaran corona di Kota Tegal.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Status Kita Tanggap Darurat atau Siaga Covid-19
Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.