Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Steril, TNI dan BPBD Tasikmalaya Dirikan Tenda Saring Awal Pasien Masuk RSUD Soekardjo

Kompas.com - 23/03/2020, 08:42 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim Komando Distrik Militer (Kodim) 0612 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya menyediakan tenda darurat sebagai tempat penyaringan pasien dan keluarganya yang akan masuk RSUD Soekardjo Tasikmalaya sejak Minggu (22/3/2020) kemarin.

Tenda darurat diisi tim gugus tugas penanggulangan corona dari Dinas Kesehatan, TNI, Polri dan BPBD setempat bertugas mensterilisasi kawasan rumah sakit yang saat ini merawat 4 orang dalam pengawasan (PDP) corona.

"Kita dibantu oleh TNI, Polri dan BPBD dengan mendirikan tenda darurat. Ini untuk menyelematkan tenaga medis di rumah sakit ini. Jadi setiap pasien atau keluarganya akan disaring terlebih dahulu tentang riwayat sakit dan lainnya sebelum masuk ke rumah sakit," kata Direktur RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Wasisto Hidayat, kepada wartawan di kantornya, Senin (23/3/2020) pagi.

Baca juga: Jumlah ODP dan PDP Corona di Tasikmalaya Meningkat, RSUD Soekardjo Rawat 4 PDP

Wasisto menambahkan, pihaknya tak memungkiri bahwa rumah sakit yang dipimpinnya selama ini paling banyak pengunjung dan pasien yang hendak dirawat.

Dengan kondisi terus merebaknya virus corona selama ini, pihaknya pun perlu mensterilisasi warga yang hendak masuk ke rumah sakit.

Apalagi ruang isolasi covid-19 berdekatan dengan ruang instalasi gawat darurat (IGD) yang tiap harinya keluar masuk pasien dan keluarganya.

"Jangan sampai kejadian seperti pasien PDP malah jadi tontonan terulanf kembali lagi seperti kemarin. Kita akan saring warga dan pasien terlebih dahulu terkait asal usulnya atau tracing awal. Jangan sampai nanti malah ada orang terindikasi Covid-19, kita tidak tahu. Bahaya nanti pasien, warga dan tenaga medis di rumah sakit ini," tambahnya.

Baca juga: Buntut PDP Corona Jadi Tontonan, IGD RSUD Soekardjo Disterilkan dari Kerumunan Orang

 

Tim gugus tugas nantinya dalam penyaringan awal, akan merekomendasikan apakah calon pasien memiliki riwayat penyakit biasa atau mengarah ke corona.

Jika nantinya pasien dan keluarganya menunjukkan indikasi ke ciri-ciri penyakit Covid-19, pasien tersebut akan langsung dibawa ke ruang isolasi khusus dalam pemeriksaannya.

"Tapi, kalau setelah penyaringan awal pasien mengidap penyakit biasa bisa langsung ke ruang pemeriksaan umum. Soalnya, kalau langsung masuk ke ruang pemeriksaan umum, bisa bahaya bagi orang di dalam (tim medis RSUD Soekardjo)," ujar Wasisto.

Baca juga: Saat Pasien Corona Jadi Tontonan Warga, Wali Kota Tasikmalaya: Saya Minta Jangan Sepelekan

Wasisto berharap dengan adanya langkah penyaringan awal ini membuat masyarakat lebih waspada dan memahami bahanyanya virus corona selama ini.

Pihaknya pun meminta kepada warga masyarakat yang hendak berobat ke RSUD Soekardjo lebih mematuhi aturan-aturan pencegahan virus corona yang dilakukan pemerintah daerah selama ini terutama terkait penerapan social distance.

"Kita tim medis dalam menjalankan perawatan Covid-19 sangat protokoler sekali, artinya apa, artinya memiliki tingkat bahaya tinggi. Jadi masyarakat harusnya sadar bahayanya seperti apa," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang pasien dalam perawatan (PDP) virus corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya malah dijadikan tontonan puluhan warga saat hendak dikarantina di ruang isolasi khusus pada Jumat (20/3/2020) pagi.

Warga dengan sengaja mendekati dan mengabadikan dua pasien PDP melalui ponselnya saat dibawa tim medis berpakaian hazmat dengan helm lengkap.

Baca juga: Pasien PDP di RSUD Soekardjo Tasikmalaya Malah Jadi Tontonan Warga

Mereka seolah-olah tidak takut mendekati pasien PDP corona itu tanpa alat pelindung diri (APD) atau hanya masker mulut.

Penyebaran virus corona di wilayah Kota Tasikmalaya diketahui terus mengalami peningkatan dan perlu kewaspadaan masyarakat setempat selama ini.

Tercatat sampai Minggu (22/3/2020), jumlah status pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 4 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 66 orang.

Padahal dua hari sebelumnya pada Jumat (20/3/2020) lalu, tercatat hanya 2 PDP dan 41 berstatus ODP.

"Betul hari demi hari penyebaran virus ini terus meningkat. Selama dua hari kemarin total jumlahnya menjadi 4 status PDP dan 66 ODP. Ini perlu kerjasama secara total antara pemerintah dan seluruh masyarakat," jelas Ketua Krisis Center Covid-19 sekaligus Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, kepada wartawan, Minggu (22/3/2020) petang. 

Baca juga: Buntut PDP Corona Jadi Tontonan, IGD RSUD Soekardjo Disterilkan dari Kerumunan Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com