Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Positif Corona Bertambah, Pemkot Surabaya Siapkan Gedung Isolasi Khusus ODP

Kompas.com - 22/03/2020, 23:00 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan gedung isolasi bagi orang dalam pemantauan (ODP) dengan gejala ringan Covid-19.

Gedung isolasi yang berada di kawasan Surabaya Selatan ini, dikhususkan bagi ODP dengan gejala demam ringan tanpa sesak napas.

Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, gedung ini disiapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.

"Ruang (gedung) isolasi ini kita buat memang kalau untuk (gejala Covid-19) yang ringan-ringan, tidak ada sesak, tidak ada demam, kita letakkan dalam ruang isolasi itu," kata Febria dikonfirmasi, Minggu (22/3/2020).

Ia menjelaskan, sebetulnya ODP bisa melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Baca juga: UPDATE: Pasien Positif Covid-19 di Jatim 41 Orang, Salah Satunya ASN Dinas Perhubungan

Hal itu sesuai dengan protokol yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Langkah serupa juga bisa dilakukan untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala berat. Pasien itu bisa dikarantina secara mandiri selama 14 hari.

"Yang dikirim (isolasi) ke rumah sakit adalah yang ada sesaknya, baik itu ada sesak ringan atau sesak berat itu dikirim ke rumah sakit," ujar dia.

Menurutnya, semua bisa aman jika ODP patuh terhadap isolasi mandiri yang telah ditetapkan Kemenkes.

Namun, petugas kesehatan dari puskesmas harus tetap memantau ODP tersebut selama 14 hari ke depan.

"Tetap dilakukan pemantauan 14 hari dari Puskesmas. Begitu Puskesmas setiap pagi melihat, kemudian itu nanti sampai 14 hari lewat, artinya sudah hilang virusnya," tutur dia.

 

Sedangkan ruang isolasi yang disiapkan pihak rumah sakit, lanjut Febria, memang dikhususkan bagi pasien dalam pemantauan (PDP) yang memang memiliki gejala sesak napas dan demam.

Setidaknya terdapat 15 rumah sakit rujukan di Surabaya yang memiliki ruang isolasi khusus. Setiap rumah sakit memiliki satu atau dua ruang isolasi.

"Paling banyak (ruang isolasi) berada di RSU dr. Soetomo Surabaya, ada delapan. Kalau di RSUD BDH (Bhakti Dharma Husada) Surabaya ada satu, sedangkan RSUD Soewandhie ada dua. Tetapi kemarin RSUD Soewandhie direnovasi, jadi selesainya minggu depan," ungkap dia.

Febria yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengutarakan, gedung isolasi yang disiapkan pemkot di kawasan Surabaya Selatan ini, dibuat sesuai standar rumah sakit.

Di gedung itu, terdapat 30 tempat tidur. Namun, gedung isolasi ini dikhususkan bagi ODP dengan gejala ringan Covid-19.

"Khusus ODP nanti kalau agak demam sedikit ditaruh ke situ. Begitu dia (gejala) berat, baru (diisolasi) ke rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Pemprov DKI Ancam Cabut Izin Kelab Malam, Spa hingga Bioskop yang Masih Beroperasi

Ia memastikan petugas medis disiagakan memantau dan merawat ODP yang ditempatkan di gedung itu.

Lebih lanjut Febria menjelaskan, warga dengan status ODP yang akan diisolasi di gedung tersebut ditentutakan tim dokter Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere).

"Jadi, Tim Pinere yang akan merekomendasikan kapan pasien isolasi mandiri, kapan isolasi di gedung tersebut. Kami siapkan ada 30 tempat tidur," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Pasien positif virus corona atau covid-19 di Jawa Timur terus bertambah.

Hingga Minggu (22/3/2020) pukul 17.00 WIB, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengumumkan bahwa ada 41 pasien positif Covid-19.

Rinciannya, pasien positif virus corona di Surabaya 29 pasien, Malang Raya 5 pasien, Sidoarjo 3 pasien, Magetan 3 pasien, dan Kabupaten Blitar 1 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com