TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengaku telah menyerahkan bukti baru terkait kasus penyebaran video porno live siswi MTs di Kabupaten Tasikmalaya oleh mantan pacarnya.
Pelaku diketahui menyebarkan teror ancaman akan menyakiti keluarga korban melalui pesan WhatsApp kepada teman-teman korban.
"Kami menemukan fakta baru bahwa pelaku mengancam lagi korban melalui teman-temannya pada pesan singkat WhatsApp hari Rabu (18/3/2020) kemarin. Ini sudah disampaikan langsung ke penyidik. Ancaman diberikan ke teman-teman korban dan disampaikan ke korban," jelas Ato kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (19/3/2020).
Baca juga: Polisi: Tidak Ada Unsur Pemerasan di Kasus Video Porno Siswi MTs Tasikmalaya yang Disebar Pacar
Kiriman teror pesan singkat pelaku tersebut, tambah Ato, tak bisa disampaikan langsung kepada korban karena nomor pelaku selama ini telah diblokir.
Diduga pelaku mengetahui nomor teman-teman korban karena sebelumnya berteman pada akun media sosial Facebook.
"Kalau pelaku tahu nomor teman-teman korban karena sebelumnya sama suka berinteraksi di media sosial Facebook," tambahnya.
Penyebaran video porno live siswi MTs ini pun diketahui hanya menyebar di wilayah perkampungan dan teman-teman sekolah korban.
Pihaknya belum pernah menemukan bahwa video tersebut telah menyebar di internet dan diketahui publik secara umum.
"Kemarin juga, pelaku menyebarkan foto-foto bugil lagi dan videonya sekitar tujuh file. Iya kemarin saat korban sudah melapor ke kepolisian," ujar Ato.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi MTs asal Kabupaten Tasikmalaya berumur 15 tahun melaporkan dugaan pemerasan oleh mantan pacarnya berinisial E (23), dengan ancaman menyebarkan video pornonya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.