Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD: Stop Buang Sampah ke Sungai Jika Tak Mau Cianjur Jadi Langganan Banjir

Kompas.com - 18/03/2020, 18:56 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

 

Pemicunya, air selokan meluap dan naik ke jalan serta permukiman penduduk karena ada sampah yang menyumbat saluran air.

"Pemicunya ada tumpukan sampah yang menutupi saluran selokan, sehingga meluber ke jalan dan permukiman penduduk,” ujar dia.

Untuk itulah, kesadaran untuk bersama-sama menjaga lingkungan harus senantiasa dibangun. Salahsatunya, menghentikan perilaku membuang sampah ke sungai.

"Mindshet tidak apa-apa buang sampah ke sungai saat hujan besar. Itulah yang harus dirubah. Karena, sekecil apapun sampah yang dibuang, lama-lama akan akan menumpuk juga, dan saat debit air tinggi akibat juga, di situlah kemudian banjir terjadi," kata Irfan.

Baca juga: Pejabat PDAM Cianjur Pelesir ke Eropa di Tengah Pandemi Corona, Ini Penjelasannya

Sebabkan banjir

Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) malam, mengakibatkan banjir di permukiman penduduk.

Informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, banjir akibat luapan air sungai dan selokan itu terjadi di empat wilayah kecamatan, yakni di Kecamatan Pacet, Cipanas, Haurwangi dan Bojongpicung.

Tidak ada korban jiwa dan luka dari kejadian tersebut. Namun, puluhan rumah warga terendam dan beberapa diantaranya mengalami kerusakan.

Disebutkan, banjir yang terjadi di empat titik yang berbeda itu dipicu debit air sungai yang naik akibat guyuran hujan yang berlangsung sepanjang malam.

Selain itu, banyaknya material sampah di badan sungai maupun selokan tersebut mengakibatkan arus air terhambat sehingga meluap dan masuk ke perkampungan.

Baca juga: Pandemi Corona, Pejabat PDAM Cianjur Pelesir ke Eropa, Cuti Tahunan dan Urusan Pribadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com