Salin Artikel

BPBD: Stop Buang Sampah ke Sungai Jika Tak Mau Cianjur Jadi Langganan Banjir

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan mengatakan, luapan yang kemudian memicu banjir di permukiman penduduk itu akibat sampah yang menyumbat saluran air.

“Ini tidak terlepas dari perilaku sebagian masyarakat yang masih saja ada membuang sampah ke sungai atau selokan. Karena itu, stop membuang sampah ke aliran sungai. Karena, dari situlah sumber pemicu bencana banjir," tutur Irfan kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

Akan tetapi, mengedukasi untuk tidak berperilaku demikian, diakui Irfan, cukup berat dan menantang, mengingat akan berhadapan dengan cara pandang dan perilaku masyarakat yang telah diwariskan secara turun temurun.

"Selama ini kan terbangun pemahaman di tengah masyarakat, kalau sedang hujan besar cepat-cepat buang sampah ke sungai, mumpung airnya sedang deras,” ujar dia.

Pemahaman inilah yang kemudian membentuk kebiasaan dan persepsi jika membuang sampah ke sungai saat arus air sedang besar tidak apa-apa, tidak akan terjadi apa-apa.

"Iya, buat lingkungan yang buangnya mungkin tidak apa-apa. Tapi, bagaimana dengan warga yang tinggal di hilir. Sampah yang dibuang kan pada akhirnya akan bermuara ke sana," kata Irfan. 

"Sehingga, saat hujan turun dan debit air sungai tinggi, aliran tak normal karena tersumbat sampah. Akibatnya, yah meluap dan banjir," 

Irfan mencontohkan kejadian banjir yang terjadi di daerah Cipanas dan Pacet, kemarin.


Pemicunya, air selokan meluap dan naik ke jalan serta permukiman penduduk karena ada sampah yang menyumbat saluran air.

"Pemicunya ada tumpukan sampah yang menutupi saluran selokan, sehingga meluber ke jalan dan permukiman penduduk,” ujar dia.

Untuk itulah, kesadaran untuk bersama-sama menjaga lingkungan harus senantiasa dibangun. Salahsatunya, menghentikan perilaku membuang sampah ke sungai.

"Mindshet tidak apa-apa buang sampah ke sungai saat hujan besar. Itulah yang harus dirubah. Karena, sekecil apapun sampah yang dibuang, lama-lama akan akan menumpuk juga, dan saat debit air tinggi akibat juga, di situlah kemudian banjir terjadi," kata Irfan.

Sebabkan banjir

Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) malam, mengakibatkan banjir di permukiman penduduk.

Informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, banjir akibat luapan air sungai dan selokan itu terjadi di empat wilayah kecamatan, yakni di Kecamatan Pacet, Cipanas, Haurwangi dan Bojongpicung.

Tidak ada korban jiwa dan luka dari kejadian tersebut. Namun, puluhan rumah warga terendam dan beberapa diantaranya mengalami kerusakan.

Disebutkan, banjir yang terjadi di empat titik yang berbeda itu dipicu debit air sungai yang naik akibat guyuran hujan yang berlangsung sepanjang malam.

Selain itu, banyaknya material sampah di badan sungai maupun selokan tersebut mengakibatkan arus air terhambat sehingga meluap dan masuk ke perkampungan.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/18/18564721/bpbd-stop-buang-sampah-ke-sungai-jika-tak-mau-cianjur-jadi-langganan-banjir

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke