Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bogor Akan Perbaiki Data PDP Corona yang Beda dengan Data Ridwan Kamil

Kompas.com - 18/03/2020, 16:38 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan akan memperbarui data jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hal itu menyusul setelah adanya perbedaan data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, terkait data perkembangan Covid-19 di Jawa Barat.

Dalam hal ini, jumlah PDP di Kabupaten Bogor sebanyak 5 orang dengan sebarannya ada di Kecamatan Bojonggede, Ciampea, Cisarua, Caringin, Gunung Putri.

"Saya sudah cari di beberapa kecamatan ternyata tidak ada data tersebut (5 PDP) dan itu kita mau perbarui," ucap Ade saat ditemui Kompas.com di Kecamatan Babakan Madang, Selasa (17/3/2020).

Ketua DPW Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun mengaku, jika dirinya sempat mengkomplain Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyebut soal lima pasien PDP di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Ini Maksud Semi Lockdown yang Diterapkan Bupati Bogor di Kawasan Puncak

Ia menegaskan, sampai saat ini data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat jumlah pasien PDP corona hanya satu.

"Kalau di Bogor masih data yang lama (1 PDP) itu, kemarin saat saya vidcon juga komplain ini kok data yang viral dari Jabar kok berbeda," ungkapnya.

Ade menyebut bahwa saat ini sebaran kasus virus corona di wilayah Kabupaten Bogor tercatat ada tujuh orang dalam pemantauan (ODP) dan satu pasien PDP.

"Iya, jadi data yang PDP itu jumlah tetap 1 kalau ODP 7 orang," ujar dia.

Baca juga: Bupati Bogor Soal Corona: Lebih Baik Bagi Masker dan Hand Sanitizer serta Antisipasi Banjir

 

Tidak ada 5 PDP corona, termasuk di Bojonggede

Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor juga sudah membentuk jejaring tim dengan pemerintah pusat untuk dilakukan tracking ke sejumlah lokasi yang disebutkan itu.

Namun, faktanya tidak ditemukan lima orang PDP termasuk di Bojonggede.

"Justru datanya salah jadi tidak sama dengan Dinkes Kabupaten Bogor dan Dinkes Pemprov Jabar serta data di pusat juga enggak ada (5 PDP)," tukasnya.

Ditemui terpisah, Kasi Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menyebutkan, sejak bulan Januari hingga awal Maret 2020 terhitung secara keseluruhan ada 18 orang PDP corona dan 46 ODP virus corona.

Namun, dari jumlah itu ada 17 PDP dan 39 ODP dinyatakan sembuh atau negatif.

"PDP itu jumlahnya 18 dan tinggal 1 di RS Persahabatan lalu yang 17 sudah selesai, kemudian untuk ODP itu ada 46 sisanya tinggal 7 orang artinya yang 39 sudah selesai juga," ungkapnya.

Adang juga menjelaskan bahwa hasil tracking oleh timnya tidak ditemukan informasi terkait pasien PDP di lima kecamatan salah satunya di wilayah Bojonggede.

Baca juga: Cerita Warga Periksa ke RS Rujukan Corona: Demam Pulang dari Jakarta, Sampai RS hanya Dicek Suhu Tubuh...

1 PDP corona dirujuk ke RS Persahabatan

Ia juga enggan menyebutkan alamat kecamatan dari satu pasien PDP corona tersebut, yang saat ini telah mengikuti masa inkubasi selama 14 hari.

Menurutnya, pasien yang terduga terpapar virus corona itu langsung dievakuasi ke RS Persahabatan.

Langkah cepat mengevakuasi pasien kata dia, merupakan hal penting untuk mengantisipasi penyebaran virus corona agar tidak meluas dengan cepat.

Saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan informasi dari hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes RI.

"PDP yang 1 itu kalau masa inkubasi dia sudah lewat cuman hasil lab dari Litbangkesnya yang kita tunggu karena belum keluar. Kalau ODP yang 7 itu sehat semua cumankan belum sampai masa inkubasi 14 hari jadi tinggal nunggu 14 hari saja," bebernya.

Yang jelas lanjut Adang, pria tersebut yang berstatus pasien PDP corona diduga terjangkit virus corona usai pulang dari luar negeri.

"(Iya punya) riwayat bepergian keluar negeri tapi kondisi bagus sehat saja," ujar dia.

Baca juga: Bupati Bogor Komplain Ridwan Kamil Soal Beda Data Jumlah PDP Corona di Kabupaten Bogor

 

Soal positif corona setelah ikut seminar di Bogor

Sejauh ini sebutnya, timnya juga telah menelusuri jejak pelaksanaan seminar di salah satu hotel di Sentul,  Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Meski demikian, pihaknya juga sudah melakukan sterilisasi terhadap lokasi seminar tersebut.

Begitu pula dengan 15 orang warga Kabupaten Bogor yang terlibat langsung di acara seminar.

Hasilnya, tidak ada satu pun dari 15 karyawan tersebut yang terjangkit virus dari dari Kota Wuhan, China itu.

Pendapat itu ia katakan setelah adanya informasi viral mengenai penyebab warga asal Serang dan Solo yang positif corona lantaran pernah ikut seminar di Bogor.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor Kesulitan Dapatkan Data Pasien Positif Corona yang Meninggal di Solo

"Sebenarnya yang kita pantau di Bogor ini sudah beres tinggal nyari si penyelenggara seminar. Saya tracking berapa nomor telepon tidak ada yang angkat. Di webnya saya cari ada kantornya dan ketemu tapi sudah pindah, sebulan yang lalu," kata Adang saat dikonfirmasi Kompas.com

Dia meyakini bahwa penularan virus Covid-19 tersebut bukan saat seminar berlangsung.

Kata dia, ada kemungkinan pasien yang positif corona yang meninggal dunia itu terpapar pada saat berpindah tempat tidur atau di perjalanan.

"Hotel yang saya lihat itu ada 112 kamar kalau enggak salah dan peserta ada 200 orang. Kemungkinan terkontaminasi bukan saat di acara karena katanya sih ada yang nginep sehari ada yang dua hari ada yang nginepnya enggak di situ, bolak balik gtu," terangnya.

"Tapi enggak tahu juga apakah dia punya acara sendiri di luar, kan saya belum ketemu penyelenggaranya tapi kata pihak hotel sekitar 200 peserta dan bukan dari Bogor semua ada yang dari luar juga," sambungnya mengakhiri wawancara.

Baca juga: Bupati Bogor Sebut Pasien yang Meninggal di Solo Tertular Virus Corona di Wilayah Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com