KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memberlakukan istilah "semi lockdown" untuk mencegah terjadinya penularan Corona Virus Desease (Covid-19) di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kebijakan itu diambil seiring meningkatnya jumlah pasien di Indonesia yang tertular virus corona meski belum ada warga Kabupaten Bogor yang menjadi suspect virus dari Kota Wuhan, China, itu.
Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan, langkah itu diambil sebagai bentuk keseriusan Pemkab Bogor dalam memerangi penyebaran virus corona di wilayahnya.
Dengan demikian, kata dia, semi lockdown adalah opsi untuk melakukan pengetatan, pemantauan serta pengawasan di sejumlah lokasi keramaian. Seperti halnya tempat wisata.
Baca juga: Bupati Bogor Soal Corona: Lebih Baik Bagi Masker dan Hand Sanitizer serta Antisipasi Banjir
Terutama, kawasan Puncak Bogor dan daerah perbatasan dengan Depok dan Bekasi.
Ia juga mengaku, masih mempertimbangkan opsi melakukan lock \down karena jika langkah itu diambil akan melumpuhkan perekonomian.
Menurutnya, hal terpenting adalah mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit menular.
"Jadi tidak mungkin kita mengunci (lockdown) semua wilayah wisata, tapi tetap protokol kesehatan kita jalankan dengan menyosialisasikan hidup bersih dan sehat, jadi lebih kepada memerangi daripada menghindari," ungkap Ade kepada Kompas.com di Cibinong, Senin (16/3/2020).
Ketua DPW Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menegaskan bahwa semi lockdown hanya difokuskan pada turis asing dengan melakukan pengawasan secara ketat.
Dalam hal ini, kata dia, pintu masuk dan keluar lebih ditingkatkan pengawasannya seperti memeriksa suhu tubuh dan menyediakan hand sanitizer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.