Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Periksa ke RS Rujukan Corona: Demam Pulang dari Jakarta, Sampai RS hanya Dicek Suhu Tubuh...

Kompas.com - 18/03/2020, 16:21 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Kecewa pelayanan RS rujukan corona

Ketiga, ketika ia bertanya, apakah ia perlu diisolasi atau dikarantina, perawat mengatakan suhu tubuhnya hanya 36,5 derajat. Sehingga ia bebas untuk jalan-jalan dan tak perlu diisolasi. 

“Dia katakan masih aman. Saya tanya apakah harus mengisolasi diri mandiri di rumah? Karena empat hari ini, dari Jakarta sampai Lhokseumawe saya menghindari kontak dengan orang lain. Saya khawatir terkena virus itu,” katanya.

Keempat, dia mengaku berkali-kali menceritakan keluhannya. Perawat di rumah sakit pelat merah itu tetap menyatakan dirinya aman tanpa dilakukan pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan pun hanya sebatas suhu tubuh.

“Saya diberi resep obat pereda demam. Bahkan dibilang saya harus beli sendiri. Nah, obat itu sudah saya minum empat hari ini, tak sembuh juga,” terangnya.

Dia mengaku heran penanganan rumah sakit itu. Padahal, ia dengan kesadarannya sendiri memeriksakan diri ke rumah sakit sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona dan penyembuhan dirinya.

“Saya kecewa sekali dengan penanganan rumah sakit rujukan corona itu,” katanya.

Baca juga: Cerita WNI Pulang dari Negara Terjangkit Corona Lalu Periksakan Diri di RSUD Pasar Minggu

Tanggapan pihak RS

Sementara itu, Wakil Ketua Penanganan Covid-19 RSUCM Aceh Utara, dr Mukti, dihubungi terpisah, menyebutkan bahwa perempuan itu datang dengan keluhan batuk selama empat hari dan sakit tenggorokan.

Sedangkan gejala sesak dan demam tidak ada, berbeda dengan penuturan perempuan tadi kepada Kompas.com. 

“Tidak sesak dan demam. Temperaturnya 36,7 dengan riwayat bepergian ke Jakarta empat hari lalu," kata dr Mukti. 

Menurut dia, penanganan dokter jaga sudah baik sebab dokter jaga sudah konsul ke dokter lain yakni dr Indra Sp.P. 

Kemudian, pasien itu masuk dalam kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan bisa karantina mandiri di rumah selama 14 hari di bawah pantauan Puskesmas setempat. 

"Sehingga diberikan obat symptomatis sesuai gejala,” pungkas dr Mukti.

Baca juga: Panduan bagi Warga Karawang yang Ingin Periksakan Diri Terkait Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com