Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Baku Tembak di Tembagapura, 4 KKB Tewas dan Senjata Berhasil Diamankan

Kompas.com - 17/03/2020, 05:05 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Baku tembak antara aparat gabungan TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata kembali terjadi di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/3/2020), ketika aparat gabungan berusaha melakukan penegakan hukum terhadap KKB yang sering berulah di wilayah tersebut.

Akibat adanya kontak senjata itu, aparat gabungan berhasil melumpuhkan empat orang anggota KKB.

Selain itu, sejumlah senjata yang digunakan KKB juga berhasil diamankan.

4 KKB tewas

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Akibat adanya kontak senjata yang terjadi di Distrik Tembagapura itu, aparat gabungan TNI-Polri berhasil melumpuhkan 4 orang anggota KKB.

Mereka tewas setelah tertembak senjata dari aparat ganungan.

Sejumlah senjata milik KKB juga berhasil diamankan dalam peristiwa itu.

"Berhasil dilumpuhkan empat orang (Anggota KKB) dan sudah kami amankan senjatanya, ada tiga pucuk senpi, kemudian (senjata) yang lain panah dan sebagainya," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, di Jayapura, Senin (16/3/2020).

Baca juga: 6 KKB Berkumpul di Tembagapura, Ribuan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan

Senjata diamankan

Ilustrasi senjata rakitanKOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI Ilustrasi senjata rakitan

Setelah berhasil melumpuhkan 4 orang anggota KKB itu, aparat gabungan juga berhasil mengamankan sejumlah senjata yang digunakan.

Sejumlah senjata yang diamankan antara lain tiga pucuk senjata api laras panjang jenis AR 15, AK 47, dan Thompson.

Untuk senjata AR 15, diketahui merupakan senjata rampasan saat KKB melakukan penyerangan Polsek Pirime, pada 27 November 2012.

Sementara untuk AK 47 merupakan senjata rampasan saat terjadi kasus penyerangan Pos Kulirik Puncak Jaya pada 4 Januari 2014.

Sedangkan senjata Thompson hingga saat ini belum teridentifikasi.

Selain senjata api, aparat gabungan juga berhasil mengamankan 3 buah busur panah, 5 anak panah, dan 1 kapak.

Baca juga: Sertu La Ongge, Gugur Ditembak KKB setelah Mengabdi 22 Tahun

KKB bersatu

Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Kodap 3 NdugamaIstimewa Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Kodap 3 Ndugama

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, 4 anggota KKB yang tewas saat terjadi kontak tembak dengan aparat gabungan itu belum diketahui berasal dari kelompok mana.

Pasalnya, hingga saat ini ada sekitar 5-6 KKB yang berkumpul di Tembagapura.

Namun, untuk identitas masing-masing korban tewas itu di antaranya adalah Pentium Muda Waker (45), Moni Waker (30), Lani Magai (30), dan seorang perempuan Lera Magai (28).

"KKB di sana bersatu, kontak senjata terjadi di sekitar Opitawak," kata dia.

Baca juga: 6 KKB Berkumpul di Tembagapura, Ribuan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan

Aparat kuasai Tembagapura

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus WaterpauwISTIMEWA Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw

Usai terjadi kontak tembak dengan KKB, Paulus mengatakan kondisi di Tembagapura saat ini sudah relatif aman.

Aparat keamanan dianggap sudah menguasai kawasan tersebut.

"Kami akan terus lakukan penegakan hukum kepada mereka. Kondisi di Tembagapura sudah relatif aman terkendali," kata Waterpauw.

Meski demikian, pihaknya mengatakan masyarakat masih belum berani kembali ke rumahnya.

Warga di lokasi tersebut sementara masih ingin mengungsi, karena takut dengan KKB ketika kembali berulah.

Penulis :Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi | Editor : David Oliver Purba, Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com