KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat membahas kemungkinan penutupan seluruh perlintasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Hal itu disampaikan Viktor usai menggelar rapat bersama Dinas Kesehatan, TNI, perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili, perwakilan Konsulat Timor Leste di Kupang, dan pimpinan instansi yang bertugas di wilayah perbatasan.
Rapat itu digelar di Kantor Gubernur NTT, Senin (16/3/2020).
"Kita akan atur untuk orang dari Timor Leste tidak boleh masuk ke sini (NTT) selama dua bulan ini. Kita tutup perbatasan. Sedangkan barang bisa keluar masuk ke Timor Leste, karena saudara saudara-saudara di Timor Leste juga perlu," kata Viktor usai rapat, Senin.
Baca juga: Lakukan Penyerangan Seksual Pada Anak Pramuka, Pastor Ini Dihukum 5 Tahun Penjara
Viktor mengatakan, larangan itu hanya berlaku untuk lalu lintas manusia dari Timor Leste menuju NTT, dan sebaliknya.
Sedangkan, distribusi bahan pokok dari Indonesia ke Timor Leste tetap beroperasi seperti biasa. Tapi, distribusi akan diawasi ketat.
Penutupan perbatasan itu akan diumumkan dalam rapat lanjutan kelompok kerja percepatan penanganan virus corona pada Selasa (17/3/2020).
Rapat itu, kata Viktor, bertujuan menyamakan persepsi antarpimpinan instansi untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya ke wilayah NTT.
Saat ini, kata Viktor, tak ada warga yang menjadi suspect corona di NTT dan Timor Leste.
Penutupan perbatasan, kata dia, bertujuan untuk menjaga diri, agar masyarakat kedua wilayah tetap tenang dalam menjalankan aktivitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.