Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Corona, Gubernur NTT Ingin Perbatasan RI-Timor Leste Ditutup 2 Bulan

Kompas.com - 16/03/2020, 18:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat membahas kemungkinan penutupan seluruh perlintasan antara Indonesia dan Timor Leste.

Hal itu disampaikan Viktor usai menggelar rapat bersama Dinas Kesehatan, TNI, perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili, perwakilan Konsulat Timor Leste di Kupang, dan pimpinan instansi yang bertugas di wilayah perbatasan.

Rapat itu digelar di Kantor Gubernur NTT, Senin (16/3/2020).

"Kita akan atur untuk orang dari Timor Leste tidak boleh masuk ke sini (NTT) selama dua bulan ini. Kita tutup perbatasan. Sedangkan barang bisa keluar masuk ke Timor Leste, karena saudara saudara-saudara di Timor Leste juga perlu," kata Viktor usai rapat, Senin.

Baca juga: Lakukan Penyerangan Seksual Pada Anak Pramuka, Pastor Ini Dihukum 5 Tahun Penjara

Viktor mengatakan, larangan itu hanya berlaku untuk lalu lintas manusia dari Timor Leste menuju NTT, dan sebaliknya.

Sedangkan, distribusi bahan pokok dari Indonesia ke Timor Leste tetap beroperasi seperti biasa. Tapi, distribusi akan diawasi ketat.

Penutupan perbatasan itu akan diumumkan dalam rapat lanjutan kelompok kerja percepatan penanganan virus corona pada Selasa (17/3/2020).

Rapat itu, kata Viktor, bertujuan menyamakan persepsi antarpimpinan instansi untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya ke wilayah NTT.

Saat ini, kata Viktor, tak ada warga yang menjadi suspect corona di NTT dan Timor Leste.

Penutupan perbatasan, kata dia, bertujuan untuk menjaga diri, agar masyarakat kedua wilayah tetap tenang dalam menjalankan aktivitas.

 

Secara terpisah, Konsul Republik Demokratik Timor Leste di Kupang, Jesuino Dos Reis Matos mengatakan, pemerintahnya tidak mempersoalkan penutupan perbatasan.

"Ini demi kepentingan bersama. Tidak masalah, lebih baik kita mengantisipasi. Pemerintah Timor Leste juga bilang kalau perlu kita juga mengisolasikan diri," ujarnya.

Tapi, Jesuio meminta kesempatan untuk menyosialisasikan wacana tersebut ke masyarakat Timor Leste.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat Timor Leste, khususnya mahasiswa, diberi kesempatan untuk kembali ke negaranya.

Hal itu juga berlaku untuk masyarakat Indonesia yang ingin pulang dari di Timor Leste.

"Tetapi mempertimbangkan masyarakat Timor Leste, lalu lintas barang tidak ditutup," ujar Jesuio.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien 01: Jangan Hakimi Kami, karena Pasien Jadi Korban Dua Kali

Diketahui, terdapat empat Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBNT), yakni PLBNT Motaain di Kabupaten Belu, PLBNT Motamasin di Kabupaten Malaka, PLBNT Wini dan PLBNT Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Selain PLBT, terdapat juga empat Pos Lintas Batas (PLB) yakni Turiskan, Builalu, Laktutus, dan Haumeniana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com