Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Bertambah, 3.109 Penderita dan 37 Meninggal karena DBD di NTT

Kompas.com - 12/03/2020, 11:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat 37 penderita demam berdarah dengue (DBD) meninggal hingga Rabu (11/3/2020) malam.

Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan, jumlah penderita DBD di provinsi itu mencapai 3.109 jiwa dengan tingkat kematian sebesar 1,19 persen.

Ribuan penderita itu tersebar di 21 kabupaten dan kota di NTT.

Sebelumnya, korban meninggal karena DBD di NTT berjumlah 32 orang. Tambahan lima warga meninggal itu berasal dari Kabupaten Sikka, Ende, Belu, dan Flores Timur.

Baca juga: Sumba Tengah Disebut Satu-satunya Daerah di NTT Bebas DBD, Ternyata Ada 12 Kasus

Erlina pun memerinci jumlah korban jiwa dan pasien yang dirawat di 21 kabupaten/kota di NTT.

Kabupaten Sikka, sebanyak 1.216 pasien DBD dirawat. Angka itu naik dari jumlah sebelumnya 1.145 pasien. Sebanyak 14 penderita dilaporkan meninggal.

Kota Kupang, sebanyak 462 pasien DBD dirawat, jumlah itu naik dari sebelumnya 425 pasien. Sementara korban meninggal sebanyak lima orang.

Kabupaten Alor, sebanyak 308 pasien DBD dirawat, jumlah itu naik dari sebelumnya 246 pasien. Jumlah korban meninggal sebanyak tiga orang. 

Kabupaten Lembata, jumlah pasien yang dirawat sebanyak 189 orang, naik dari jumlah sebelumnya 175 orang. Dua orang meninggal.

Kabupaten Kupang, sebanyak 53 penderita DBD dirawat dan korban meninggal dua orang.

Kabuaten Timor Tengah Utara, jumlah pasien yang dirawat sebanyak 57 orang, naik dari sebelumnya 40 orang. Jumlah korban meninggal dua orang.

Kabupaten Belu, jumlah pasien yang dirawat menjadi 276 orang, naik dari sebelumnya 184 orang. Tiga penderita DBD tercatat meninggal.

Kabupaten Flores Timur, sebanyak 106 pasien dirawat, naik dari sebelumnya 91 orang. Korban meninggal sebanyak dua orang.

 

Kabupaten Rote Ndao, sebanyak 28 pasien dirawat dan satu meninggal.

Kabupaten Manggarai, sebanyak 23 pasien dirawat dan satu meninggal.

Kabupaten Manggarai Timur, sebanyak enam pasien dirawat dan satu meninggal.

Kabupaten Manggarai Barat, sebanyak 71 pasien DBD dirawat.

Kabupaten Ende, sebanyak 84 pasien DBD dirawat, jumlah itu naik signifikan karena sebelumnya tercatat 38 pasien dirawat. Jumlah korban jiwa sebanyak satu orang.

Baca juga: Hanya WNA China yang Diberi Izin Tinggal Darurat di Indonesia karena Virus Corona

Kabupaten Timor Tengah Selatan, sebanyak 53 pasien DBD dirawat.

Kabupaten Sabu Raijua, sebanyak 32 pasien DBD dirawat.

Kabupaten Nagekeo, sebanyak 23 pasien DBD dirawat.

Kabupaten Sumba Barat Daya, sebanyak 26 pasien DBD dirawat.

Kabupaten Malaka, sebanyak 31 pasien dirawat, jumlah ini naik dari sebelumnya 22 pasien.

Kabupaten Ngada, sebanyak 28 pasien dirawat, naik dari sebelumnya 11 pasien.

Kabupaten Sumba Timur, sebanyak 15 orang dirawat, naik dari sebelumnya 8 orang.

Kabupaten Sumba Barat, 8 orang dirawat, jumlah naik dari 4 pasien.

Erlina mengatakan, data itu didapat dari 1 Januari 2020 hingga 10 Maret 2020.

Dinas Kesehatan Provinsi NTT telah membentuk tim yang turun ke sejumlah kabupaten kota paling parah terpapar DBD.

Baca juga: Jangan Hanya Corona, Waspadai Juga Penularan DBD yang Menyebabkan 104 Orang Meninggal

Pemprov, kata dia, fokus menangani kasus DBD di Kabupaten Sikka. 

"Kami sudah kirim dua tim dari provinsi. Tim dari pusat juga sudah dikirim ke Kabupaten Sikka," kata Erlina.

Penanganan DBD pun lebih intens dan terintegrasi karena jumlah penderita DBD yang tinggi.

"Kami tentu akan terus berkoordinasi dengan kabupaten dan kota di NTT, terutama terkait penanganannya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com