Saat terjadi peristiwa pengeroyokan itu, kata Muslim, anaknya mengaku tak berdaya dan mengalah karena kalah jumlah.
Sampai akhirnya korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum dan langsung melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
"Pelakunya kebanyakan mahasiswa dan ada juga yang tak sekolah tamatan SMA. Para pelaku semuanya warga Kota Tasikmalaya, ada yang orang Mangkubumi, Cihideung dan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: Anak Wakil Ketua DPRD Dikeroyok 10 Pemuda, Meski Tumbang Tetap Ditendang Ramai-ramai
Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, kasus ini berawal dari masalah taruhan berkelahi satu lawan satu sampai akhirnya terjadi pengeroyokan.
"Kasus ini bermula saat adanya ajakan duel berkelahi satu lawan satu antara korban dan pelaku dengan taruhan uang Rp 200.000," katanya di ruang kerjanya, Senin siang.
Dari keterangan korban dan saksi-saksi, kata Dadang, korban awalnya mengantarkan temannya yang diajak berkelahi oleh pelaku.
Baca juga: Polisi: 10 Pengeroyok Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Bukan Anggota Geng Motor