TASIKMALAYA, KOMPAS.com - 10 pemuda pengeroyok SM (23), anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya sempat dikabarkan berstatus mahasiswa dan para anggota salah satu geng motor yang sering meresahkan masyarakat setempat.
Terlebih di Kota Tasikmalaya selama ini warga sedang resah dengan ulah geng motor yang tak segan-segan berbuat kekerasan kepada pengguna jalan pada malam sampai dini hari.
Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, membantah para pelaku dalam kasus ini dilakukan oleh anggota geng motor.
Baca juga: Tiga Pasien Suspect Corona RSUD Tasikmalaya Menginap di Satu Hotel, Terdeteksi Cek Kesehatan
Namun, pihaknya terus menerus secara intensif menyelidiki kasus ini dan telah mengantongi keterangan korban serta beberapa saksi di lokasi kejadian.
"Sesuai hasil keterangan penyelidikan sementara bukan (pelaku anggota geng motor). Saat ini sedang pemeriksaan saksi," jelas Dadang kepada wartawan di kantornya, Senin (9/3/2020).
Meski demikian, pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan para pelakunya telah teridentifikasi sampai hari ini.
"Kita sedang mengusut kasus ini," tambah Dadang.
Baca juga: Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Babak Belur Dikeroyok 10 Pemuda
Diberitakan sebelumnya, SM (23), seorang mahasiswa sekaligus anak unsur pimpinan DPRD dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya babak belur dihajar sekelompok mahasiswa di dekat kampus Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) dini hari.
Diketahui korban hendak melerai temannya yang berkelahi, tapi malah dikeroyok oleh pemuda yang berjumlah 10 orang.
Korban pun mendapatkan luka jahitan di bagian belakang kepalanya dan sekujur tubuhnya mengalami luka memar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.