Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dikeroyok 10 Pemuda

Kompas.com - 10/03/2020, 09:55 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - SM (23), seorang mahasiswa yang merupakan anak wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya babar belur setelah dikeroyok 10 pemuda.

Peristiwa itu terjadi di jalan Siliwangi dekat kampus Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020) dini hari.

Akibat kejadian itu, SM harus mendapatkan luka jahit di bagian belakang kepala dan luka memar di sekujut tubuh.

Baca juga: Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Babak Belur Dikeroyok 10 Pemuda

Ayah SM, Muslim menceritakan, kejadian yang dialami anaknya berawal saat anaknya hendak pulang dari Kota Banjar mengantarkan temannya yang sedang sakit.

Namun, di tengah perjalanan, temannya terus menerus dihubungi seseorang yang mengajaknya berkelahi tanpa alasan.

"Nah, saat pertemuan anak saya dan temannya sudah mengasih rokok dan makanan supaya perselisihan tak berlanjut. Namun, pelaku yang awalnya berjumlah 5 orang itu tetap maksa untuk berkelahi di tempat itu," katanya saat ditemui di kantornya, Senin (9/3/2020) pagi.

"Tiba-tiba anak saya dikeroyok oleh 5 orang lagi yang sengaja datang ke tempat itu. Total pelakunya 10 orang keroyok anak saya," sambung Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya ini.

Baca juga: Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dikeroyok demi Menangi Taruhan

Saat terjadi peristiwa pengeroyokan itu, kata Muslim, anaknya mengaku tak berdaya dan mengalah karena kalah jumlah.

Sampai akhirnya korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum dan langsung melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.

"Pelakunya kebanyakan mahasiswa dan ada juga yang tak sekolah tamatan SMA. Para pelaku semuanya warga Kota Tasikmalaya, ada yang orang Mangkubumi, Cihideung dan lainnya," ungkapnya. 

Baca juga: Anak Wakil Ketua DPRD Dikeroyok 10 Pemuda, Meski Tumbang Tetap Ditendang Ramai-ramai

Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, kasus ini berawal dari masalah taruhan berkelahi satu lawan satu sampai akhirnya terjadi pengeroyokan.

"Kasus ini bermula saat adanya ajakan duel berkelahi satu lawan satu antara korban dan pelaku dengan taruhan uang Rp 200.000," katanya di ruang kerjanya, Senin siang.

Dari keterangan korban dan saksi-saksi, kata Dadang, korban awalnya mengantarkan temannya yang diajak berkelahi oleh pelaku.

Baca juga: Polisi: 10 Pengeroyok Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Bukan Anggota Geng Motor

Korban lantas menyarankan temannya untuk menemui pelaku demi membereskan permasalahan. Namun, saat bertemu, pelaku langsung memukul temannya dan dilerai oleh korban.

"Tapi pelaku tak terima dilerai dan mengajak korban untuk berkelahi satu lawan satu, korban pun menyanggupi. Namun, tiba-tiba muncul teman-teman pelaku dan malah mengeroyok korban sampai akhirnya terluka," katanya.

Pelaku dan teman-temannya yang mengeroyok korban sempat meminta uang Rp 200.000 saat korban sudah terkapar di lokasi kejadian.

Namun, saat melihat korban terluka parah, para pelaku pun langsung meninggalkan korban sampai akhirnya kejadian ini dilaporkan ke polisi setempat.

(Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com