Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-bentrokan, Bupati Flores Timur Minta Warga Jaga Perdamaian di Adonara

Kompas.com - 09/03/2020, 07:44 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Situasi dan kondisi di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, sudah aman dan kondusif.

Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar menjaga perdamaian dan tidak mudah terprovokasi.

Antonius mengungkapkan, meski ada korban dalam konflik tanah di Sondasi itu, keluarga kedua suku, baik Lamatokan maupun Kewaelaga menerimanya sebagai musibah yang harus dijalani. 

Baca juga: Polisi Minta Warga Tak Sebar Foto 6 Korban Tewas Bentrokan di Adonara

"Memang kondisi ini sudah terjadi, keluarga sudah menyampaikan, ini adalah musibah yang harus diterima. Keluarga memastikan, ke depan situasi akan tetap seperti biasanya," ungkap Antonius, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/3/2020). 

Antonius mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak khususnya kepada keluarga korban, masyarakat, TNI, dan Polri atas kerja sama yang baik, mulai dari evakuasi hingga pemakan korban semuanya berjalan baik dan lancar.

Antonius juga berharap, pemberitaan media massa dan unggahan di sosial media turut membantu agar situasi tetap aman. 

"Kita harus hati-hati membuat dan juga mengomentari postingan di media sosial. Mari kita sama-sama rawat persaudaraan dan jaga keamanan," ungkap Antonius.

Baca juga: Polisi Bakal Panggil Dua Kubu yang Terlibat Bentrok di Adonara Flores Timur

Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam warga Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas usai bentrokan yang terjadi pada Kamis (5/3/2020) pagi.

Bentrokan terjadi akibat sengketa tanah antara dua suku di Desa Sandosi.

Enam warga tewas itu yakni Moses Kopong Keda (80), Jak Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (56), Seran Raden (56), Wilem Kewasa Ola (80), dan Yosep Helu Wua (80).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com