KUPANG, KOMPAS.com - Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus kematian 6 warga di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, enam warga tersebut tewas dalam bentrokan antar warga dari dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara.
"Kami akan laksanakan penegakan hukum untuk pelakunya," ujar Deny saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).
Baca juga: Redam Situasi Pasca-bentrokan Antar-suku di NTT, Ratusan Polisi Dikerahkan
Namun, menurut Deny, saat ini pihaknya masih fokus menjaga situasi masyarakat untuk tetap aman dan kondusif.
Sedangkan, untuk proses perdamaian, polisi masih menunggu waktu, karena suasana berduka masih terasa di desa tersebut.
Deny mengatakan, dia telah mengajak Bupati Flores Timur untuk bisa membantu dalam proses perdamaian.
"Untuk perkembangan situasi masih aman dan kondusif," ujar Deny.
Baca juga: Imbauan Uskup Agung Semarang untuk Pencegahan Virus Corona
Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam warga Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, tewas usai bentrokan yang terjadi pada Kamis (5/3/2020) pagi.
Bentrokan terjadi akibat sengketa tanah antara dua suku di Desa Sandosi.
Enam warga yang tewas yakni Moses Kopong Keda (80), Jak Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (56), Seran Raden (56), Wilem Kewasa Ola (80), dan Yosep Helu Wua (80).
"Mereka yang meninggal ini tinggal satu desa," kata Deny.
Baca juga: 7 ABK yang Dikarantina di Kapal Ferry Dinyatakan Negatif Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.