KUPANG, KOMPAS.com- Sebanyak enam orang warga Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas usai bentrokan Kamis (5/3/2020) pagi.
Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams mengatakan, pihaknya akan segera memanggil sejumlah pihak yang terkait dalam bentrokan itu.
"Kita masih penyelidikan. Mungkin satu dua hari lagi, kita akan panggil beberapa orang, yang terlibat dalam bentrokan itu," ungkap Deny saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/3/2020) malam.
Baca juga: Kapolres Flores Timur Pastikan Usut Kasus Kematian 6 Warga Adonara
Menurut Deny, pihaknya sangat serius dalam menangani masalah itu, karena jumlah korban yang meninggal mencapai enam orang.
"Nanti kalau saya sudah ambil dan periksa pihak terkait, baru saya kasih infonya ya," ujar Deny.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam warga Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas usai bentrokan yang terjadi pada Kamis (5/3/2020) pagi.
Baca juga: Wabup Flores Timur: Perang Suku di Adonara Hanya Bisa Diselesaikan secara Adat Lamaholot
Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams mengatakan, bentrokan terjadi akibat sengketa tanah antara dua suku di Desa Sandosi.
Enam warga tewas itu yakni Moses Kopong Keda (80), Jak Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (56), Seran Raden (56), Wilem Kewasa Ola (80), dan Yosep Helu Wua (80).
"Mereka yang meninggal ini tinggal satu desa," kata Deny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/3/2020) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.