Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Terbang Buatan Start Up Yogyakarta Ini Punya Kelebihan Dibanding Helikopter, Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 08/03/2020, 16:24 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Co Founder Frogs Indonesia, Asro Nasiri membeberkan alasannya merancang taksi terbang yang dapat mengangkut dua orang penumpang itu.

Menurutnya, ide awal membuat taxi drone tersebut selain sebagai sebuah tantangan juga untuk menghadirkan solusi transportasi masa depan di Indonesia.

Sebab, Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang tidak semua daerah bisa dijangkau oleh pesawat berbadan lebar.

Asro mengatakan, taxi drone ciptaannya tersebut diklaim memiliki banyak kelebihan jika dibanding dengan kendaraan helikopter yang saat ini sudah ada.

Baca juga: Taxi Drone Buatan “Start Up” Bantul Didesain Angkut 2 Orang dengan Berat 200 Kilogram

Dari sisi bahan bakar misalnya, kendaraannya itu dianggap lebih ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik.

Sedangkan dari sisi biaya, pembuatan kendaraan ini juga jauh lebih murah dibanding dengan helikopter.

"Biaya lebih murah (drone)," ucap Asro, Sabtu (7/3/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, riset untuk membuat taxi terbangnya itu sudah dilakukan sejak 2017. Dalam pengerjaannya, ia bekerjasama dengan satu rekannya bernama Kiwi.

 

Dengan kapasitas mesin yang digunakan, taxi drone yang didesain untuk mengangkut dua orang penumpang seberat 200 kilogram itu bisa terbang selama 1 jam.

"Kita mulai pada 7 September 2017, mulai dari tahapan desain. Lalu keluar nama Frogs ini juga dari pembicaraan kita, kira-kira namanya apa. Karena waktu itu kita menemukan model drone unik. Salah satunya katak. Walaupun, dalam perkembangannya bentuknya terus berubah," kata Asro.

Perusahan rintisan atau start up asal Bantul itu sebelumnya juga telah melakukan uji coba kendaraannya itu di Lapangan Udara Gading, Playen, Gunungkidul.

Hasilnya, kendaraannya tersebut berhasil terbang meski dengan ketinggian beberapa sentimeter dari permukaan tanah.

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com