Jamaluddin (44) warga Dusun Gusung, Desa Panyampa, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat menemukan buaya berjari lima di muara sungai desanya, Rabu (4/3/2020).
Buaya tersebut dibawa pulang ke rumah dan diberi nama Ainun. Keluarga Jamaluddin menganggap Ainun adalah kembaran anaknya.
Uniknya buaya tersebut terlihat jinak.
Sang istri, Hasnia pun senang dengan kedatangan biaya berjari lima itu. Seperti anaknya sendiri, buaya itu dipeluk, dicium dan dielus-elus pada bagian punggungnya.
Kedatangan Ainu bukan yang pertama kali. Tahun-tahun sebelumnya, keluarga Jamaluddin juga menemukan biaya berjari lima yang sama.
Entah kebetulan atau tidak, buaya tersebut sellau muncul menjelang bulan Ramadhan.
Hasnia dahulu menemukan buaya itu di atas lemarinya dan memeliharanya selama berbulan-bulan hingga kemudian hilang secara tiba-tiba.
"Itu memang kembaran anak saya yang sudah berulang kali datang dan pergi dari rumah. Karenanya saya memperlakukannya sama tak berbeda dengan anak saya lainnya,” jelas Jamaluddin.
Baca juga: Diyakini Kembaran Anaknya, Buaya Berjari Lima Ini Selalu Datang dan Hilang Misterius
Rumah tersebut adalah milik pasangan suami istri H (35) dan NW (32).
Sang suami H selama ini bekerja di Korea dan hasil kerjanya digunakan untuk membangun rumah yang dirobohkan.
Kapolsek Somoroto Kompol Nyoto dihubungi membenarkan kejadian tersebut, Ia mengatakan pembongkaran dilakukan pada pukul 10.00 WIB.
Nyoto menambahkan, upaya penyelesaian secara kekeluargaan sudah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Perselingkuhan diduga melatarbelakangi pembongkaran rumah berbahan beton itu.
“Informasinya seperti itu (selingkuh). Yang laki ini kan kerja di Korea, rumah ini dibangun dari hasil kerja di Korea itu,” ucapnya.
Baca juga: Istri Diduga Selingkuh, Suami Robohkan Rumah dengan Ekskavator
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Afdhalul Ikhsan, Sukoco | Editor: Rachmawati, Pythag Kurniati, Farid Assifa, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.