Pada hari kedua, salah seorang pengemudi ojek online yang dikarantina di Batam pamit untuk menemui keluarganya.
Namun ia kabur dan tak kembali ke lokasi karantina di Asrama Haji Batam.
Pengemudi ojek online tersebut diketahui berinteraksi dengan pembantu VP warga negara Singapura. VP telah dinyatakan positif corona di Singapura.
Setelah ditelusuri, VP memiliki riwayat perjalan ke Batam pada 20 dan 21 Februari 2020. Saat berada di Batam, VP berinteraksi dengan pembantu rumah tangganya.
"Pengakuannya kemarin dirinya ingin diskusi dengan keluarganya karena harus menjalani masa karantina selama 14 hari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana.
Namun, pengemudi ojek online itu kemudian tidak kembali ke lokasi karantina.
"Belum ada kembali lagi ke lokasi karantina," ucap Tjetjep.
Karena tudingan tersebut, ia tergugah untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga alam dan lingkungan.
Ia juga mengingatkan bahwa Bogor selalu memberi kontribusi yang baik tidak hanya persoalan banjir saja.
"Bogor selalu disalahkan ketika banjir, rido teu disalahkan (Rela nggak disalahkan)? Embungnya (nggak mau kan) tapi di samping enggak ridho kita juga ada kontribusi juga lho," ucap Ade di hadapan ribuan warganya dalam kegiatan Bebersih Setu Aksi Cegah Banjir, di Desa/Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020).
"Vila di Tamansari yang bikin orang mana? Di Puncak? Pamijahan yang bikin orang mana?," tanya Ade kepada warga yang diiringi dengan jawaban "orang Jakarta".
"Hampura nya (Maaf yah) tinggal di sini, makan di sini, buang air di sini, mandi di sini, jadi ketika musim hujan dikirim lagi ke sana (Jakarta) seimbang kan? Jadi nggak salah Bogor. Kitu mereun (Seperti itu mungkin)," sambung Ade.
Daripada saling menyalahkan, kata Ade, seharusnya ada kontribusi dalam mencegah banjir baik di Jakarta maupun di Bogor.
Baca juga: Ketika Bupati Ade Yasin Berang Bogor Kerap Dituding Jadi Penyebab Banjir Jakarta