Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Cerita Penjaga Alam Wakatobi, Kakek La Asiru Ciptakan Bank Ikan

Kompas.com - 06/03/2020, 08:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Salah satu cara masyarakat Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, untuk menjaga alam adalah dengan menangkap ikan dengan menggunakan alat ramah lingkungan.

Semangat untuk mencintai alam tersebut ternyata tak datang tiba-tiba. Sekitar tahun 1999-2006, para nelayan di daerah tersebut dilanda krisis ikan.

Ekosistem bawah laut tempat ikan berkembang biak, hancur karena bom ikan yang sering digunakan para nelayan. 

Melihat kondisi itu, La Asiru, kakek berusia 81 tahun asal Desa Kulati, hatinya menangis.

"Saya mencintai alam seperti saya mencintai orangtua saya sendiri," kata La Asiru (81), tokoh pencetus bank ikan, seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Ini Identitas 6 Korban Tewas Bentrokan Suku di Adonara, Flores Timur

La Asiru lalu menceritakan, kondisi alam sekitar tahun 1999 hingga 2006 tersebut melahirkan ide tentang bank ikan. 

Pelan namun pasti, La Asiru atau sering akrab disapa Bapak Tua, mencoba mengajak masyarakat dan tokoh-tokoh yang ada untuk mewujudkan idenya tersebut.

Saat itu dia juga mengingatkan kembali wejangan para leluhur kepada warga.

"Leluhur kami mengatakan ketika alam diambil secara bebas, maka akan habis. Sehingga mereka dahulunya menakut-nakuti bahwa akan muncul binatang buas dari laut apabila ada yang bersikap tamak," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com