Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Kapal Pesiar Viking Sun Tak Boleh Turun di Semarang, Puluhan Sopir Bus Kecewa

Kompas.com - 06/03/2020, 06:27 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Puluhan sopir bus dari agen perjalanan wisata merasa kecewa lantaran batal mengantarkan ratusan turis asing yang hendak berkeliling ke sejumlah tempat wisata di Kota Semarang.

Pasalnya, turis asing yang berlayar menggunakan kapal pesiar Viking Sun itu ada riwayat perjalanan dari Darwin, Australia yang terjangkit virus corona sehingga dilarang untuk turun ke pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Padahal, turis asing yang sebagian besar dari negara Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa ini berencana mengunjungi sejumlah tempat wisata unggulan di Semarang seperti Kelenteng Sam Poo Kong, Gereja Bleduk, Museum Lawang Sewu, hingga Candi Gedong Songo.

Baca juga: Sempat Ditolak, Kapal Pesiar Viking Sun Akhirnya Bersandar di Semarang

Emanuel Nucky salah satu sopir bus dari PO Citra Dewi Semarang mengatakan sudah sejak sedari subuh para sopir bus menunggu kedatangan rombongan turis asing tersebut.

"Sudah dari subuh kita menunggu kedatangan bule-bule turun dari dari kapal. Sudah siap berangkat. Totalnya ada 23 bus kalau dari PO kami. Rencananya kita antar ke tempat wisata di Semarang," jelas Nucky kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

Selain itu, Nucky mengatakan, masih ada puluhan bus lainnya yang sudah dipesan untuk tour wisata keliling Semarang tapi terpaksa dibatalkan keberangkatannya untuk antisipasi penyebaran virus corona.

"Kemungkinan ada sekitar 50 bus lebih. Jadinya batal mengantar tour wisata," katanya.

Baca juga: Ganjar dan Risma Kompak Tolak Kapal Pesiar Viking Sun Berlabuh, ini Alasannya

Meskipun merasa kecewa, Nucky mengaku tetap harus menerima keputusan pembatalan ini untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus corona.

"Sudah rugi tenaga, capek juga nunggunya asal nanti gajinya tidak ikut dipotong sih. Mau bagaimana lagi karena ada kasus virus corona buat jaga-jaga saja sebaiknya memang dibatalin," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com