Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenazah Korban Bentrokan di Adonara Disemayamkan di Rumah Adat Masing-masing Suku

Kompas.com - 05/03/2020, 22:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama sejumlah instansi terkait, telah mengevakuasi enam jenazah korban bentrokan yang terjadi di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara.

Enam warga yang tewas itu yakni Moses Kopong Keda (80), Jak Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (56), Seran Raden (56), Wilem Kewasa Ola (80) dan Yosep Helu Wua (80).

"Tadi kami sudah evakuasi jenazah sekitar pukul 14.00 Wita," ungkap Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/3/2020) malam.

Baca juga: Ini Identitas 6 Korban Tewas Bentrokan Suku di Adonara, Flores Timur

Jenazah para korban, lanjut Deny, kemudian dibawa dan disemayamkan sementara di rumah adat masing-masing suku.

Jenazah Wilem Kewasa Ola (80) dan Yosep Helu Wua (80), disemayamkan di rumah adat Suku Lamatokan.

Sedangkan, Moses Kopong Keda (80), Jak Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (56) dan Seran Raden (56), disemayamkan di rumah adat Suku Kwaelaga.

"Saat ini kami dan dokter, lagi lakukan visum," ungkap Deny.

Deny menyebut, penyebab bentrokan antara dua suku besar di Desa Sandosi itu karena masalah lahan.

"Permasalahan lahan ini sudah berlangsung sejak tahun 1980. Sudah berulang kali dimediasi oleh pemerintah daerah dan polisi, tetapi tidak ada titik temu," ungkap Deny.

Baca juga: Bentrokan Antar-suku di Adonara, Flores Timur, 6 Orang Tewas

Deny menyebut, selama ini memang sering terjadi bentrokan. Puncaknya tadi pagi mereka bertemu dan terjadi bentokan hingga berujung tewasnya enam orang.

"Kondisinya sekarang sudah aman," kata Deny.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan terjadi antara warga dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis (5/3/2020) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com