Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Stok 9.892 Boks Masker Sejak Januari, Disiapkan untuk Antisipasi Corona

Kompas.com - 05/03/2020, 14:57 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menstok masker untuk persediaan selama enam bulan.

Masker itu disiapkan bagi masyarakat maupun tenaga medis untuk mengurangi risiko penularan virus corona atau covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, sejak awal Januari lalu pihaknya sudah mengumpulkan sebanyak 9.892 boks masker.

Masker itu didistribusikan ke 63 puskesmas serta 154 kelurahan di Surabaya.

"Masing-masing kelurahan mendapatkan masker 10 boks," kata Febria saat dikonfirmasi, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Klarifikasi Risma Soal Timbun Masker, Pengalaman Meletusnya Kelud hingga Simpan di Kelurahan

Menurut Febria, langkah tersebut sudah sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2017 tentang standar pelayanan kefarmasian.

Ia menjelaskan, dalam permenkes itu, disebutkan bahwa proses perencanaan kebutuhan obat per tahun dilakukan berjenjang.

Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).

Selain itu, dalam aturan tersebut disebutkan bahwa pemerintah kabupaten/kota melakukan kompilasi, analisa, termasuk memperhitungkan waktu kekosongan obat, buffer stok serta menghindari stok berlebih.

"Makanya dinkes melakukan pengadaan untuk persediaan selama 18 bulan dengan perhitungan buffer enam bulan. Persediaan masker itu kemudian didistribusikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan," ujar Febria.

Baca juga: Banyak yang Timbun Masker, Aming: Hati-hati Kena Pidana 5 Tahun Penjara

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa stok masker yang disiapkan itu kini berada di kelurahan-kelurahan se-Surabaya.

Alasan utama masker itu didistribusikan ke kelurahan, menurut Risma, agar ketika ada kejadian yang tidak diduga, bisa langsung gerak cepat dengan membagi-bagikan masker kepada warganya.

"Jadi, sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan. Itu sudah saya bagikan sejak Januari. Kalau ada kejadian, masker bisa lebih cepat dibagikan ke warga, tidak perlu nunggu aku," kata Risma.

Risma menegaskan dirinya tidak menimbun masker untuk kepentingan pribadi.

Masker itu awalnya dikumpulkan Risma setelah ia mendengar ramalan gunung meletus yang disebut sesuai dengan prediksi BMKG.

Risma kemudian memerintahkan Dinas Kesehatan untuk menyimpan persediaan masker.

Namun, masker tersebut sudah didistribusikan ke 154 kelurahan di Surabaya dan akan dibagikan ke masyarakat.

"Jadi, sekali lagi sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan aku terus menimbun, itu juga gratis tidak aku jual," ujar Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com