KOMPAS.com- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengklarifikasi perihal penimbunan masker.
Risma menegaskan, dirinya tidak menimbun masker untuk kepentingan pribadi.
Saat ditemui di Kota Solo, Jawa Tengah pada Rabu (4/3/2020), Risma menjelaskan mengenai hal tersebut.
Risma bercerita, dirinya teringat mengenai pengalaman menghadapi fenomena meletusnya Gunung Kelud.
Awalnya, ia mengatakan pernah mendengar ramalan gunung meletus.
Dinas Kesehatan pun ia perintahkan menyimpan persediaan masker.
Namun, bukan hanya masker saja, Risma juga meminta Dinas Kesehatan menyimpan baju khusus.
"Sebetulnya saat itu (ada ramalan gunung meletus) aku sudah perintahkan untuk temen-temen Dinas Kesehatan menyimpan persediaan masker. Kemudian persediaan baju. Baju kaya astronot itu. Jadi bukan masker saja yang saya minta menyimpan," kata Risma.
Ketika Kelud meletus, Risma membagikan masker ke seluruh Surabaya.
Masker-masker itu memang disiapan saat kali pertama ia mendengar ramalan letusan gunung.
Baca juga: Kegeraman Aming terhadap Penimbun Masker dan Bicara Mental Bangsa