KOMPAS.com- Dua orang Warga Negara (WN) Singapura dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Setelah ditelusuri, keduanya pernah melakukan perjalanan ke Batam.
Hingga saat ini pemerintah terus melakukan pendalaman perjalanan WN Singapura yang dinyatakan positif corona selama berada di Batam.
Baca juga: Corona Masuk Indonesia, Haruskah Pakai Masker?
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, VP memiliki rumah di Batam.
Tak hanya berdiam di rumah, VP bahkan pernah mengunjungi mal dan bepergian ke beberapa lokasi di Batam.
"Pengembangan penelusuran sedang dilakukan terhadap semua yang dikunjungi VP selama di Batam," katanya.
Baca juga: 11 Mitos tentang Virus Corona yang Tak Usah Dipercaya Lagi
Enam orang itu masuk ke Batam pada 20 dan 21 Februari 2020.
Mereka diketahui masih memiliki hubungan keluarga.
Salah satu diantara mereka yakni VP diketahui memiliki rumah di Batam.
Tiga hari berada di Batam, enam orang tersebut kembali ke Singapura pada 23 Februari 2020.
Dua di antara mereka ternyata dinyatakan positif virus corona setelah dicek.
Pemerintah Singapura kemudian mengisolasi mereka.
Baca juga: 15 Warga Dikarantina, Batam Waspada Virus Corona
Selama tiga hari berada di Batam, warga Singapura itu bertemu dengan satu orang pembantu dan sopir mereka.
Sedangkan, sopir dan asisten rumah tangga itu juga telah bertemu dengan keluarganya masing-masing.
Sang sopir kini dikarantina bersama istri dan dua anaknya.
Asisten rumah tangga dikarantina bersama sembilan keluarganya.
Kemudian ditambah satu orang tukang ojek yang mengantar jemput asisten rumah tangga.
"Jadi total keseluruhan yang kami karantina ada 15 orang," papar Tjetjep.
Baca juga: Polri Awasi Aktivitas Belanja yang Naik Usai Kabar Ada Pasien Corona
Sebab, dari pantauan karantina, 15 warga yang diisolasi tersebut dalam kondisi sehat.
15 orang tersebut belum dinyatakan positif corona.
Karantina dilakukan hanya untuk meminimalisasi potensi risiko penularan.
Pemeriksaan kesehatan terhadap 15 warga yang dikarantina rutin dilakukan.
Mereka terus diberikan obat hingga suntikan. 15 orang tersebut tidak diperkenankan keluar selama 14 hari.
Adapun, seluruh kebutuhan belasan warga itu disediakan oleh pemerintah.
"Tapi Alhamdulillah sampai saat ini semua dalam kondisi sehat," kata Tjetjep.
Ia menegaskan, saat ini masa inkubasi sudah lewat tujuh hari.
Masih ada tujuh hari ke depan untuk menyatakan 15 warga tersebut benar-benar dinyatakan sehat.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrilin, Aprilia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.