Pangdam mengetahui, korban dan yang lainnya belum bisa memaafkan sepenuhnya. Dia sadar, mungkin sakit hati masih ada.
Tapi Pangdam berharap, pelan-pelan mulai dihilangkan. Karena sakit hati dan emosi tidak membuat keadaan menjadi lebih baik.
Pangdam meminta kepada semua pihak bersedia menahan diri, bersedia membuka hati. Dan ke depan menjalin kerjasama yang lebih baik.
"Toh ibaratnya, kemarin diingatkan juga oleh Kapolda, Suami Isteri juga berkelahi. Tapi habis itu baik kembali. Seperti anak kecil, apalagi kita semua orang tua dan pernah punya anak. Anak kecil itu kalau mau naik tingkat kemampuannya pakai sakit lebih dulu. Dan kejadian ini ibarat kita mau naik tingkat untuk jadi lebih baik," tukas Fadhilah.
Baca juga: Pasca-bentrokan Aparat TNI-Polri di Tapanuli, Sempat Dilarang Keluar Barak hingga Berakhir Damai
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin juga menyampaikan, TNI dan Polri itu hanya warna saja yang berbeda, namun tugasnya tetap sama.
"Tugas kita melindungi, mengayomi dan membantu masyarakat. Harapan saya ke depan ini yang pertama dan terakhir terjadi dan jangan sampai terulang kembali," kata Martua itu.
Pada kesempatan itu, Kapolda bersama Pangdam memberikan bantuan kepada enam personel Polisi dari Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan dan satu warga sipil.
Baca juga: Kronologi Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara hingga Kapolsek Ikut Terluka
Yakni, AKP Ramot S Nababan, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, dan Brigadir Ricardo Sitompul, Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velberik Sitompul dan Edi Susanto korban dari warga.
Sebelumnya, ketika ditanya kronologi peristiwa tersebut, Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal MS Fadhilah mengatakan, berawalnya dari kesalahpahaman akibat jalanan macet akibat ada truk Fuso terguling.
Cekcok akibat jalan macet dan truk TNI menerobos berujung bentrokan di Tapanuli Utara. Akibat kejadian ini, sejumlah personil polisi mengalami luka-luka dan Mapolsek Pahae Julu dirusak.
Baca juga: Duduk Perkara Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, Berawal dari Kemacetan di Jalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.