Motif JE melakukan gantung diri diduga lantaran merasa dirinya terinfeksi virus corona.
Hal itu terungkap dari memo yang ditulis JE dan ditemukan oleh petugas saat olah TKP.
Dalam memo itu JE diketahui sempat melakukan perjalanan ke China kemudian kembali ke Korea. Setelah itu, JE menuju Solo.
JE juga mengeluhkan sakit pada tenggorokannya.
Baca juga: Anggota DPR Sebut Komisi I Bentuk Panja Penanggulangan Virus Corona
"Pihak kepolisian meminta pemeriksaan luar dan cek tenggorokan korban. Hasil pemeriksaan negatif corona," ungkap Kasubbag Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Surakarta Eko Haryati.
Kapolresta Surakarta Kombes Andy Rifai memastikan, JE tak terinfeksi corona atau COVID-19.
"Korban depresi karena sakit. Bukan virus corona," kata Andy.
Kini jenazah JE telah dipulangkan ke Korea Selatan. Penjemputan jenazah dilakukan oleh keluarga, kepolisian Korea Selatan dan Kedutaan Besar Korea Selatan.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani, Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.