Komandan Korem 023 Kawal Samudera Kolonel Infanteri Tri Saktiyono langsung turun ke lokasi dan memimpin mediasi antara kedua pihak yang berselisih.
Tri mengatakan, setelah kejadian kemarin, pihaknya langsung melakukan mediasi awal.
Anggota TNI dari Batalyon 123 Rajawali sudah dikumpulkan dan diperiksa
Jumat (28/2/2020), dilakukan pertemuan kembali antara anggota Yonif 123 Rajawalu dan anggota Polsek Pahae Julu bersama Dandim, Danyon, dan Kapolres untuk saling bermaafan dan kembali menjalin hubungan yang baik.
"Dan beberapa anggota Yonif dan Kodim sudah dikoordinir untuk bersama-sama memperbaiki kantor polsek yang rusak," kata Danrem.
Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, 6 Orang Terluka,1 Polsek Rusak, Ini Penjelasan TNI
Pasca-peristiwa tersebut, kedua belah pihak sudah saling memaafkan.
Kapolda Sumataera Utara Irjen Sormin Siregar mengatakan, bentrokan ini terjadi karena kesalahpahaman.
"Kemacetan ini mereka tidak tahu, bisa jadi anggota kita ini perlu ke induk kesatuannya. dianggap apakah karena razia, ternyata ada truk fuso yang terguling. Ini sebenarnya hanya salah bahasa yang dipersepsikan berbeda," katanya
Sementara itu, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen MS Fadhilah meminta maaf atas bentrok yang terjadi.
Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli, Kapolsek Diperiksa Propam
Ia memastikan kondisi saat ini sudah kondusif, dan atas kejadian itu. Pihaknya sudah melakukan tindakan pencegahan agar peristiwa itu tidak membesar.
"Saya sangat menyesali dengan kejadian ini saya selaku pagdam menyampaikan permohonan maaf tidak hanya kepada Kapolda tapi juga kepada semua masyarakat," katanya.
Ia yakin, bentrokan yang terjadi adalah oknum, bukan secara institusi.
"Secara intitusi seharusnya dan sudah menjadi kewajiban kita terus menjaga solidaritas dan sinergitas," tegasnya.
Baca juga: Pasca-Bentrok di Tapanuli Utara, Polisi dan TNI Saling Bermaafan
"Tiga orang sementara (yang diperiksa), perwira dulu, kapolsek dengan pelaksananya," ujarnya di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2020).
Asep mengatakan bahwa TNI dan Polri telah sepakat untuk menyelesaikan polemik tersebut melalui mekanisme internal di masing-masing institusi.
Polri menelusuri peristiwa tersebut melalui Bidang Propam. Sementara itu, TNI melalui Polisi Militer (Pom) TNI.
"Sudah ada komitmen bahwa persoalan ini akan diselesaikan secara internal," kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Oryza Pasaribu, Devina Halim | Editor: Aprillia Ika, Farid Assifa, Icha Rastika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.