MAUMERE, KOMPAS.com - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi 981 jiwa. Sebanyak 9 warga meninggal.
Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus mengatakan, pihaknya terus bersiaga di puskesmas untuk menekan peningkatan kasus DBD.
Setelah menjalin koordinasi lintas sektor, pemerintah kabupaten membentuk tim zona dan perang melawan nyamuk.
Baca juga: Sewa Pesawat Garuda, Jokowi Hindari Transit di Negara Positif Corona
“Untuk memutuskan mata rantai penyebaran DBD ini hanya dengan berantas sarang nyamuk. Karena itu kita harus sama-sama perang lawan nyamuk di lingkungan masing-masing,” kata Petrus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (28/2/2020).
Korban kesembilan kasus DBD di Kabupaten Sikka bernama Maria Florida Lani Gino (15). Siswi kelas X di salah satu SMA negeri di Maumere itu berasal dari Desa Parabubu, Kecamatan Mego.
Maria meninggal di RSUD Tc Hillers Maumere pada Kamis (27/2/2020) malam.
Ayah kandung Maria, Moses Noe mengatakan, anaknya masuk rumah sakit pada Rabu. Maria diantar teman kosnya.
Tiga Kali Perpanjang KLB DBD
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperpanjang masa KLB demam berdarah dengue (DBD) sejak (22/2/2020).
Kabupaten Sikka telah tiga kali memperpanjang masa KLB DBD. Langkah itu diambil karena jumlah penderita DBD yang terus meningkat pada Februari 2020.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.