Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD Terus Meningkat, Masa KLB di Sikka Kembali Diperpanjang

Kompas.com - 24/02/2020, 20:27 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka memperpanjang masa kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue karena temuan kasus yang terus meningkat.

Hingga hari ini, tercatat 861 kasus DBD ditemukan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebanyak 7 warga meninggal karena DBD.

"Ini kita perpanjang masa KLB ketiga kalinya. Ini langkah yang diambil pemerintah karena jumlah kasus DBD terus meningkat singnifikan di bulan Februari ini," kata Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus kepada Kompas.com di kantornya, Senin (24/2/2020).

Baca juga: WN Jepang Positif Corona Sepulang dari Bali, Dinkes Kesulitan Lacak Tempat Menginap

Petrus mengatakan, KLB diperpanjang selama 14 hari. Perpanjangan KLB yang dilakukan ketiga kalinya ini dimulai sejak 22 Februari 2020.

Penetapan KLB membuat seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sikka siaga. Apalagi, DBD mewabah karena kondisi lingkungan yang kurang bersih.

Kabupaten Sikka pun terus berupaya menekan angka kematian akibat DBD.

"Sore ini kita akan melakukan rapat lintas sektor untuk menggerakan bersama berbagai elemen melakukan pembersihan massal mengatasi wabah DBD itu," terang Herlemus. 

Siaga 24 Jam

Petrus menuturkan, karena jumlah penderita DBD terus meningkat drastis, pihaknya selalu siaga 24 jam di rumah sakit.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan reagen atau reaktan dan pemeriksaan 1 kali 24 jam. Pasien yang diduga terjangkit bisa langsung dilarikan ke rumah sakit.

Rumah sakit di Kabupaten Sikka sudah kelebihan kapasitas. Kabupaten Sikka juga membantu ketersediaan alat dan sarana yang dibutuhkan rumah sakit.

Baca juga: Setelah Beroperasi 2 Tahun, Produsen Obat Kuat di Surabaya Digerebek Polisi

Pihaknya membantu tempat tidur dan tenaga medis. Sebanyak 10 tenaga medis dikirim ke RSUD Tc Hillers, 5 tenaga medis ke RS Kewapante, dan 13 tenaga medis ke RS Lela.

“Kami sudah membantu tenaga medis sekitar 25 orang,” terang Petrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com