Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, Berawal dari Kemacetan di Jalan

Kompas.com - 29/02/2020, 05:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah oknum anggota TNI terlibat bentrok dengan oknum anggota polisi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (27/2/2020).

Bentrokan tersebut berawal saat Komandan Kompi (Danki) A Batalyon Infanteri 123 Rajawali Kapten Infanteri Ridwan melakukan perjalanan dari Tapanuli Selatan menuju Lapo Gmabiri.

Di saat bersamaan terjadi kecelakaan truk yang menyebabkan jalan macet di Jalan Lintas Sumatera titik Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae.

Ridwan yang mengendarai mobil berusaha melewati kondisi jalan yang macet.

Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, Kapolda Sumut: Hanya Kesalapahaman

Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan yang ada di lokasi kemudian menegur Ridwan. Hal tersebut memicu keributan di antara keduanya,

Keributan pun dilerai oleh petugas Bhabinsa dari Koramil setempat yang juga berada di lokasi. Kedua pihak yang bertikai kemudian dibawa untuk ditenangkan.

Setelah semuanya bubar, tak disangka terjadi gesekan antara anggota dari kompi dengan sejumlah polisi yang ada di lokasi.

Baca juga: TNI-Polisi Bentrok di Tapanuli Utara, Pangdam Bukit Barisan Minta Maaf

Sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah petugas yang diduga oknum TNI datang ke Mapolsek Pahae Julu. Bentrokan pun tak bisa dihindari.

Akibatnya ada enam personel polisi dan satu warga sipil terluka. Selain itu Markas Polsek Pahae Julu juga rusak.

Pasca-insiden itu, dua aparat keamanan tersebut sudah melakukan mediasi agar keributan tidak menyebar luas.

Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, Berawal Masalah Kemacetan, Berakhir Damai

Salah paham

Ilustrasi marahDigital Vision. Ilustrasi marah
Komandan Korem 023 Kawal Samudera Kolonel Infanteri Tri Saktiyono langsung turun ke lokasi dan memimpin mediasi antara kedua pihak yang berselisih.

Tri mengatakan, setelah kejadian kemarin, pihaknya langsung melakukan mediasi awal.

Anggota TNI dari Batalyon 123 Rajawali sudah dikumpulkan dan diperiksa

Jumat (28/2/2020), dilakukan pertemuan kembali antara anggota Yonif 123 Rajawalu dan anggota Polsek Pahae Julu bersama Dandim, Danyon, dan Kapolres untuk saling bermaafan dan kembali menjalin hubungan yang baik.

"Dan beberapa anggota Yonif dan Kodim sudah dikoordinir untuk bersama-sama memperbaiki kantor polsek yang rusak," kata Danrem.

Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, 6 Orang Terluka,1 Polsek Rusak, Ini Penjelasan TNI

Pasca-peristiwa tersebut, kedua belah pihak sudah saling memaafkan.

Kapolda Sumataera Utara Irjen Sormin Siregar mengatakan, bentrokan ini terjadi karena kesalahpahaman.

"Kemacetan ini mereka tidak tahu, bisa jadi anggota kita ini perlu ke induk kesatuannya. dianggap apakah karena razia, ternyata ada truk fuso yang terguling. Ini sebenarnya hanya salah bahasa yang dipersepsikan berbeda," katanya

Sementara itu, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen MS Fadhilah meminta maaf atas bentrok yang terjadi.

Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli, Kapolsek Diperiksa Propam

Ia memastikan kondisi saat ini sudah kondusif, dan atas kejadian itu. Pihaknya sudah melakukan tindakan pencegahan agar peristiwa itu tidak membesar.

"Saya sangat menyesali dengan kejadian ini saya selaku pagdam menyampaikan permohonan maaf tidak hanya kepada Kapolda tapi juga kepada semua masyarakat," katanya.

Ia yakin, bentrokan yang terjadi adalah oknum, bukan secara institusi.

"Secara intitusi seharusnya dan sudah menjadi kewajiban kita terus menjaga solidaritas dan sinergitas," tegasnya.

Baca juga: Pasca-Bentrok di Tapanuli Utara, Polisi dan TNI Saling Bermaafan

Kapolsek diperiksa Propam

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Terkait kejadian tersebut, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sumut telah memeriksa tiga anggota Polri.

"Tiga orang sementara (yang diperiksa), perwira dulu, kapolsek dengan pelaksananya," ujarnya di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2020).

Asep mengatakan bahwa TNI dan Polri telah sepakat untuk menyelesaikan polemik tersebut melalui mekanisme internal di masing-masing institusi.

Polri menelusuri peristiwa tersebut melalui Bidang Propam. Sementara itu, TNI melalui Polisi Militer (Pom) TNI.

"Sudah ada komitmen bahwa persoalan ini akan diselesaikan secara internal," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Oryza Pasaribu, Devina Halim | Editor: Aprillia Ika, Farid Assifa, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com