JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih berulah di Kabupaten Nduga, Papua.
Terakhir anggota KKB menyerang pos TNI di Distrik Kenyam saat masyarakat menggelar upacara bakar batu pada Rabu (26/02/2020).
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab menegaskan aparat TNI/Polri akan terus bertugas di Nduga.
Meski ada desakan untuk menarik pasukan dari wilayah itu.
"Termasuk aparat di tarik, (permintaan) Pemda Nduga itu, saya kembalikan ke mereka, kalau mereka bisa menyampaikan kepada saudara-saudara kita yang beda pendapat untuk datang bersama-sama membangun daerah yang kita tinggali, karena kami di sana menjaga dan membantu, bukan merusak," kata Herman di Jayapura, Jumat (28/02/2020).
Baca juga: Warga Berhamburan Cari Perlindungan Saat KKB Tembaki Pos TNI Nduga
TNI, kata dia, selalu mengedepankan upaya persuasif untuk mengajak anggota KKB kembali ke pangkuan NKRI.
Tapi, aparat penegak hukum akan mengambil tindak tegas jika para anggota KKB memilih untuk tetap mengangkat senjata.
"Saudara kita yang beda pendapat dan masih pegang senjata, itu memang tugas TNI-Polri untuk mengambil kembali senjata oleh saudara kita, dan mereka itu tidak punya hak memegang senjata, yang punya hak TNI-Polri. Untuk itu kejadian di atas dilakukan penegak hukum, oleh kepolisian dibantu oleh TNI," tutur Herman.
Hal senada juga disampaikan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
Polri tidak akan menarik pasukan dari Nduga karena tak ada pihak yang bisa memberi jaminan keamanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.