Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Suami Istri Meninggal Hampir Bersamaan | Restoran Rindu Alam Resmi Ditutup

Kompas.com - 27/02/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

4. Restoran Rindu Alam resmi ditutup

Restoran Rindu Alam yang berdiri sejak 40 tahun lalu, kini resmi ditutup.

"Iya (tutup) udah dari kemarin, Kamis tanggal 20 Februari 2020," kata cucu kedua sang pendiri Restoran Rindu Alam, Adam Adjie.

Ia mengatakan penutupan dilakukan karena habis masa kontrak lahan.

Saat ini mereka masih mengurus perpanjangan izin ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sebagai pemilik lahan.

"Memang sudah habis sih (kontrak), memang lagi diurusin lagi, cuma memang lagi pelan-pelan aja. Tutup sementara dulu, kalau memang dikasih izinnya, ya kita buka lagi," katanya.

Restoran ini dibangun sejak tahun 1979 oleh Letnan Jenderal TNI Ibrahim Adjie. Satu tahun setelah pembangunan, restoran ini mulai beroperasi di ketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut.

Restoran Rindu Alam ini sering disebut sebagai ikon kawasan Puncak, Bogor.

Baca juga: Berdiri sejak 1980, Restoran Rindu Alam di Puncak Bogor Resmi Ditutup

5. Kasus siswa dihukum makan kotoran manusia

Foto : Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020).
Sebanyak 77 siswa Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari kakak kelasnya.

Mereka mengaku dipaksa makan kotoran manusia oleh dua siswa kelas XII yang bertugas menjaga kebersihan area asrama siswa kelas VII.

Insiden tersebut terjadi di lingkungan sekolah pada Rabu (19/2/2020).

Pimpinan Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Romo Deodatus Du'u mengatakan, insiden itu terjadi pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 14.30 WITA.

"Terminologi 'makan' yang dipakai oleh beberapa media saat memberitakan peristiwa ini agaknya kurang tepat sebab yang sebenarnya terjadi adalah seorang kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," kata Romo Deodatus dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Atas kejadian tersebut seminari telah meminta maaf kepada seluruh siswa dan orang tua.

Sebagai hukuman, dua kakak kelas yang melakukan tindakan tak menyenangkan tersebut dikeluarkan dari Seminari Bunda Segala Bangsa.

Sementara paraa siswa mendapatkan pendampingan pemulihan mental untuk menghindari trauma.

Baca juga: Duduk Perkara Siswa Dihukum Makan Kotoran Manusia, Dilakukan Kakak Kelas, Seminari Minta Maaf

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: Rachmawati, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com