YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat sebagian besar alat peringatan dini tsunami dan longsor rusak.
Dari tujuh peringatan dini tsunami yang ada di Gunungkidul, hanya satu yang berfungsi. Sisanya rusak sejak diterpa Badai Cempaka pada 2017.
BPBD Gunungkidul mengklaim sudah melaporkan kerusakan sejumlah alat peringatan dini bencana itu.
"Sudah dilaporkan ke BNPB tetapi memang belum ada upaya perbaikan sampai sekarang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki, saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Keluarkan Peringatan Dini Hujan dan Angin Kencang, BPBD DKI Imbau Antisipasi Banjir
Sedangkan alat peringatan dini untuk longsor, dari 30 unit terpasang, hanya 10 unit yang berfungsi.
Untuk alat peringatan dini longsor kerusakan terjadi karena dikerubungi semut dan aki yang tidak berfungsi.
Selain itu motor penggerak sirine dari signal juga bermasalah akibat tertimbun longsor di Desa Girijati, Kecamatan Purwosari.
Baca juga: Megathrust Bisa Picu Gempa M 8,7 dan Tsunami 15 Meter, Warga Sukabumi Diimbau Waspada
Kerusakan alat peringatan dini longsor itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY. Menurut Edy, Pemprov DIY sudah menjanjikan perbaikan dalam waktu dekat.