SUKABUMI, KOMPAS.com - Ruas Jalan Sukabumi - Sagaranten di lokasi tanah bergerak kembali sudah bisa dilintasi kendaraan bermotor, namun khusus sepeda motor sejak Selasa (18/2/2020) kemarin.
Sebelumnya jalan provinsi penghubung antar kecamatan di Kabupaten Sukabumi itu nyaris putus karena ada retakan baru di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Minggu (16/2/2020).
"Untuk sekarang baru bisa sepeda motor saja," kata Kepala Sub Unit Pengelolaan (SUP) III Sukabumi - Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Wisnu Sanjaya saat dikonfirmasi Kompas.com dalam pesan whats app, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Tanah Bergerak, Jalan Provinsi di Sukabumi Nyaris Putus, Kendaraan Tak Bisa Melintas
Namun, Wisnu melanjutkan, untuk para pengendara sepeda motor yang melintas lokasi tanah bergerak tetap harus hati-hati.
"Apalagi saat hujan turun karena jalanan yang dilintasi menjadi licin," ujar dia.
Baca juga: Nyaris Putus Akibat Tanah Bergerak, Jalan Provinsi di Sukabumi Dipindahkan
Pihaknya lanjut dia akan mengerjakan perbaikan dan perataan di titik-titik yang ekstrim, pengurugan dengan agregat, pengupasan tebing.
Juga pelandaian daerah tanjakan yang pertama, dan menyalurkan air yang menggenangi badan jalan.
"Kami upayakan mobil angkutan penumpang umum bisa melintas. Tapi bus belum bisa," kata Wisnu.
Baca juga: Pengendara Motor Nekat Lintasi Jalan yang Nyaris Putus Akibat Tanah Bergerak di Sukabumi
Sejumlah sopir angkutan umum jurusan Terminal Jubleg - Purabaya mengharapkan jalan di Kampung Gunungbatu bisa secepatnya kembali dilintasi. Karena saat ini perjalanan angkutan umum hanya sampai Kampung Gunungbatu.
"Penumpang dari dua arah akhirnya berhenti di lokasi dilanjutkan jalan kaki sekitar 400 meter lalu lanjut lagi dengan angkutan berbeda," kata salah seorang sopir angkutan umum Asep (40) saat berbincang dengan Kompas.com di sela menunggu penumpang, Rabu siang.
Seorang penumpang, Ina (31) mengakui dengan terputusnya jalan tidak bisa dilintasi mobil berdampak pada pengeluaran ongkos angkutan umum.
Baca juga: Puncak Musim Hujan Februari, Bupati Sukabumi Ingatkan Aparatnya Siaga
Karena harus naik dua kali angkutan umum dan ditambah dengan jalam kaki sekitar 400 meter.
"Sekarang ongkos jadi Rp 20.000, padahal biasanya dari Terminal Jubleg sampai rumah di Purabaya Rp 15.000," kata Ina saat berbincang dengan Kompas.com sambil berjalan kaki melintasi jalan rusak di lokasi tanah bergerak.
Dia mengharapkan ruas jalan ini secepatnya.diperbaiki agar akses jalan kemdaraan kembali lancar.
"Ingin seperti sebelumnya lagi, jalannya bagus lagi," harap Ati.
Baca juga: Wakil Bupati Sukabumi: Pembangunan Alun-alun Pelabuhan Ratu Masuk Tahap Pembebasan Lahan
Sebelumnya diberitakan ruas jalan Sukabumi - Nyalindung - Sagaranten di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sementara tidak bisa dilintasi kendaraan, Minggu (16/2/2020).
Di ruas jalan provinsi ini kembali ditemukan retakan.
Lokasinya berada di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung.
Sebelumnya, kampung tersebut diterjang bencana tanah bergerak pada April 2019.
Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, 9 Rumah di Sukabumi Nyaris Tertimbun Longsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.